Rebecca Heran, Meskipun Musim Hujan Namun Pembelian Jas Hujan menurun


DEJABAR.ID, CIREBON-Di musim penghujan ini, tentunya banyak orang yang membutuhkan jas hujan, terutama bagi pengendara roda dua. Sebab, jas hujan bisa digunakan untuk melindungi tubuh dari siraman air hujan, supaya tetap bisa berkendara dan melanjutkan perjalanan.
Meskipun musim penghujan sudah datang, ternyata permintaan jas hujan di pasaran cukup menurun. Hal tersebut dikarenakan menurunnya daya beli masyarakat, serta harga jas hujan yang semakin naik.
Seperti yang terjadi di Toko Menang yang ada di Jalan Pekiringan Kota Cirebon. Meskipun musim hujan datang, pembeli jas hujan cenderung menurun dibandingkan musim hujan tahun lalu.
Menurut Rebecca Marychan selaku pemilik toko, musim hujan yang labil ini membuat jas hujan yang dijual di tokonya menjadi sepi pembeli. Untuk tahun lalu, dia bisa menjual sekitar 80 karung jas hujan per harinya. Sedangkan untuk musim hujan tahun ini, hanya bisa menjual 10 karung saja per harinya.
“Musim hujan yang tidak menentu, kadang hujan kadang panas, membuat daya beli masyarakatnya turun,” jelas Rebecca saat ditemui Dejabar.id di tokonya di Jalan Pekiringan Kota Cirebon, Sabtu (5/1/2019).
Meskipun begitu, lanjut Rebecca, tokonya tetap menyetok banyak jas hujan dengan berbagai merek dan jenis. Namun, tidak sebanyak tahun kemarin, hanya sekitar 50% saja.
Setidaknya, lanjutnya, terdapat empat model jas hujan yang dijual di tokonya, yakni model setelan, kalong, kalong celana, dan jubah. Harganya pun bervariasi sekitar Rp 50.000 hingga Rp 300.000.
Rebecca mengaku, meskipun saya beli menurun, namun masih ada saja masyarakat yang membeli jas hujannya secara mendadak. Pernah ketika hujan turun, ada pembeli yang datang ke tokonya, lalu mendadak membeli jas hujan, kemudian langsung dipakainya. Pemandangan seperti ini sudah sering dialaminya.
“Saya tetap menyetok banyak barang meskipun tidak sebanyak tahun kemarin, walaupun pembeli menurun,” pungkasnya.
Selain jas hujan, tokonya juga menjual berbagai pakaian seperti pakaian dalam, perlengkapan ibadah, perlengkapan bayi, handuk, dan lain-lain.(Jfr)