CIREBON,- Calon Wakil Gubernur Jawa Barat nomor urut 2, Ronal Surapradja, menegaskan pentingnya keberadaan master plan mitigasi bencana di daerah rawan bencana. Ronal menyampaikan bahwa Jawa Barat yang memiliki topografi beragam dan jumlah penduduk besar harus memiliki strategi mitigasi bencana yang jelas dan komprehensif.
Dalam pemaparannya, Ronal menguraikan delapan program strategis yang ia tawarkan untuk menciptakan sistem manajemen bencana yang tangguh.
Program-program tersebut meliputi, pertama identifikasi risiko bencana yakni mengidentifikasi jenis dan tingkat risiko bencana di setiap wilayah.Kedua, pemetaan risiko bencana yakni menyusun peta risiko bencana untuk wilayah-wilayah rawan dengan tingkat akurasi tinggi.
“Ketiga, pembangunan Infrastruktur Tahan Bencana, yakni memastikan infrastruktur di daerah rawan bencana dirancang dan dibangun untuk menghadapi risiko bencana. Keempat, edukasi dan Pelatihan Siap Siaga yakni melibatkan hansip, karang taruna, dan masyarakat melalui pelatihan kesiapsiagaan bencana,” kata Ronal.
Kemudian kelima, rencana evakuasi dan penyelamatan yakni menyusun jalur evakuasi dan skema penyelamatan yang efektif dan teruji.Keenam, kerjasama dan koordinasi, yaitu memperkuat sinergi dengan lembaga-lembaga terkait, seperti BNPB, BPBD, dan komunitas tanggap bencana.
“Ketujuh, pemulihan dan rekonstruksi yakni memberikan solusi cepat untuk memulihkan kondisi pasca bencana, termasuk pembangunan ulang fasilitas yang rusak dan kedelapan melakukan trauma healing dengan memberikan dukungan psikologis kepada korban bencana, khususnya anak-anak dan lansia,” paparnya.
Menurut Ronal, kedelapan program ini harus menjadi bagian dari master plan mitigasi bencana yang terintegrasi dengan kebijakan pembangunan daerah.
“Kita harus punya peta jalan yang jelas. Master plan ini bukan hanya dokumen, tetapi langkah nyata yang memadukan teknologi, edukasi, dan koordinasi. Ini penting agar Jawa Barat lebih siap menghadapi risiko bencana, sehingga dampak dapat diminimalkan,” kata Ronal, Sabtu (16/11/2024).
Ronal juga menyoroti pentingnya keterlibatan masyarakat, terutama melalui pelatihan oleh hansip dan karang taruna. Menurutnya, masyarakat yang terlatih dapat menjadi garda terdepan dalam mengurangi risiko bencana.
“Masyarakat adalah kunci. Dengan pelatihan yang tepat, mereka akan tahu bagaimana bertindak saat bencana datang. Ini bukan hanya soal menyelamatkan diri sendiri, tetapi juga membantu orang lain,” tambahnya.
Ronal menegaskan bahwa program-program ini bukan sekadar janji politik, melainkan langkah nyata yang akan diwujudkan bersama pasangannya, Jeje Wiradinata. Ia optimis, dengan kepemimpinan mereka, Jawa Barat dapat menjadi provinsi yang lebih tangguh dan siap menghadapi bencana.
“Mitigasi bencana adalah investasi jangka panjang. Kami berkomitmen untuk melindungi rakyat Jawa Barat dengan rencana yang matang dan pelaksanaan yang terukur. Jawa Barat tidak hanya butuh pemimpin, tetapi juga solusi nyata,” tutup Ronal. (*)
Leave a Reply