Press ESC to close

Wow! 68% Pelajar di Indonesia Aktif Menggunakan Media Sosial

  • September 25, 2018

DEJABAR.ID, CIREBON – Sebanyak 68% pelajar di Indonesia saat ini aktif menggunakan media sosial. Di antaranya banyak yang menggunakan untuk hal negatif. Karena itu, literasi digital dibutuhkan agar generasi muda menggunakan fasilitas internet untuk sesuatu yang bersifat positif.
Hal tersebut diungkapkan Koordinator Musyawarah Kerja Pengawas Sekolah Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Wilayah 10, Suwandi, yang mewakili Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat di Seminar Smart School Online di Luxton Hotel Cirebon, jl. Kartini Kota Cirebon, Selasa (25/9/2018).
“Jumlah pelajar di Indonesia saat ini sekitar 49 juta orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 68 persennya aktif di media sosial,” jelasnya.
Kondisi ini, lanjut Suwandi, tentu harus menjadi perhatian semua pihak. Anak-anak usia sekolah secara rutin harus mendapatkan pengetahuan dan pembelajaran mengenai literasi digital. Karena penyalahgunaan media sosial setiap tahunnya semakin meningkat.
Menurutnya, saat ini fasilitas internet gratis ada di mana-mana. Idealnya, fasilitas tersebut bisa digunakan dan dimanfaatkan untuk sesuatu yang bersifat positif, di antaranya dengan mempercepat pembelajaran bagi mereka.
“Karena itu, dibutuhkan peran serta orang tua dan guru untuk bisa terus mengarahkan dan mengawasi anak-anak mereka. Berikan pemahaman kepada anak-anak kita bagaimana cara cerdas dalam menggunakan teknologi digital saat ini,” jelas Suwandi.
Sedangkan menurut, Direktur Information Communication Technologi (ICT) Watch, Widuri, banyaknya penyalahgunaan teknologi di masyarakat, khususnya anak-anak usia sekolah, membuat akhirnya kegiatan ini diselenggarakan.
“Mereka perlu diberikan pemahaman cara penggunaan internet yang sehat dan cerdas, serta pemahaman literasi digital bagi anak-anak muda,” tuturnya.
Sementara itu, menurut Kepala Dinas Pendidikan Kota Cirebon, Jaja Sulaeman, dirinya sangat menyambut dengan kegiatan yang bersifat edukasi internet. Karena, pelajar harus bisa menyesuaikan dan menggunakan teknologi digital ke arah yang positif.
“Ini bisa sangat membantu mereka, terutama dalam menuntut ilmu,” pungkasnya. (jfr)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *