Begpackers, Fenomena Turis yang Kehabisan Uang saat Berlibur

DEJABAR.ID – Kabar viral mengenai turis yang kehabisan uang saat berwisata kembali mencuat. Pria yang bernama Boris Osmanov, turis asal Rusia yang dirawat di RSUD dr Moh. Saleh, Kota Probolinggo, Jawa Timur, Kamis (15/11/2018). Dirinya mengaku kehabisan bekal uang setelah berlibur ke beberapa negara.
Selepas perjalanannya dari Hong Kong, China dan Singapura. Boris mengaku nekat melanjutkan perjalanan ke Gunung Bromo di Kabupaten Probolinggo.
Tidak hanya di Indonesia fenomena serupa juga terjadi di beberapa negara Asia, seperti di Vietnam, Taiwan, Thailand, Vietnam, dan Singapura.
Seperti dikansir salah satu situs berita lokal Coconuts Bangkok yang menampilkan foto dari dua orang turis bule tengah berada berada tengah keramaian di Pasar Samkong, Phuket. Dua orang pria turis ini memasang tulisan dengan memohon donasi kepada orang-orang yang lewat di pasar. Begini kira-kira mereka menulis:
“Nama saya Alex, saya berwisata di Asia selama 15 bulan. Sayangnya saya kehabisan tabungan, tetapi saya tetap positif. Saya ingin memohon kebaikan orang untuk memenuhi mimpi saya berwisata. Tolong berdonasi untuk perjalananku, terima kasih,” tulisan di papan itu.
Setahun belakangan Coconuts mencatat kejadian turis bule mengemis di Thailand. Mulai dari keluarga yang mengemis bersama di Chiang Mai, turis dengan kondisi kaki yang kelainan lantas mengemis dan menghabiskan uang donasi di klub malam Khaosan Road. Boris, seorang turis asal Rusia, tidur di garasi pemilik apotik sebelum di bawa ke rumah sakit.
Ada juga turis yang berjualan setelah kehabisan uang. Seperti turis yang menjual bendera di lampu merah dan membawa papan tulisan ia tuli dan turis yang menjual foto dirinya sendiri. Fenomena ini sendiri lantas disebut ‘Begpackers’, singkatan dari beg dan bagpackers. Alias turis berbujet rendah yang berakhir mengemis. Begpcakers menjadi kontroversi khususnya di Asia Tenggara.
Fenomena “begpackers” seperti ini juga kerap terjadi di Indonesia seperti kejadian mengamen di Bali, dan turis kehabisan ongkos di Probolinggo, Pekalongan dan Jakarta. (yga)