DEJABAR.ID, TASIKMALAYA – Tuntut keberpihakan pemerintah Kota Tasikmalaya terhadap masyarakat, khususnya kaum buruh, Serikat Buruh Tasikmalaya (SBT) mendemo bale kota Tasikmalaya.
Erwin, Koordinator aksi mengatakan, sebagai contoh para pegawai PT Panjunan yang selama ini mengadukan nasibnya kepada pemerintah, tidak ada tanggapannya dari pemerintah.
“Pemerintah itu hanya mementingkan pengusaha, mereka tidak peduli sama jeritan masyarakat terutama para buruh. Ini kasus PT Panjunan terus saja berlarut, tidak ada titik terangnya,” ungkap Erwin, Jumat (17/05/2019).
Dalam aksinya tersebut, Erwin meminta agarpemerintah mau dan mampu memperhatikan nasib buruh Panjunan yang selama ini hak-haknya belum terpenuhi.
“Ada sekitar 60 lebih pegawai yang belum terpenuhi haknya, semoga pemerintah tidak mati rasa sehingga membiarkan kasus ini terus berlarut. Kami minta pemerintah agar mau memperjuangkan hak kami ke PT Panjunan. Kalau tidak bisa kita akan berusaha untuk menutup operasional Panjunan tersebut,” tambahnya.
Dalam aksinya itu, SBT menggelar teatrikal dengan membuat miniatur kuburan lengkap dengan taburan bungannya. Kuburan tersebut disiratkan sebagai telah matinya hati nurani pemerintah Kota Tasikmalaya yang selama ini belum dan tidak memihak kaum buruh.
“Telah wafat, Pemerintah Kota Tasikmlaya, Mei 2019,” pungkasnya.(Ian)
Leave a Reply