DEJABAR.ID, CIAMIS – Kemarau yang berkepanjangan terus melanda di berbagai daerah termasuk di Desa Sukaharja, Kecamatan Cijeunjing, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Dampak dari kemarau panjang, puluhan hektare sawah, kolam ikan dan juga sumur-sumur dirumah warga pun mengering.
Untuk menyuci pakaian dan juga mandi warga terpaksa memanfaatkan air sungai Cisepeut yang kondisinya kotor.
Salah seorang pemilik kolam ikan, Rohim mengalami kerugian belasan juta rupiah lantaran kolam ikan miliknya mengalami kekeringan akibat dilanda kemarau.
“Sudah lebih dari 4 bulan ini tidak ada hujan, akibatnya kolam ikan pun kering hingga ratusan kilogram bibit ikan yang siap jual pada mati dan saya merugi belasan juta,”u jarnya kepada dejabar.id, Sabtu (27/07/2019).
Rohim mengatakan, kolam ikan miliknya mengering karena pasokan air dari sungai tidak bisa mencukupi kebutuhan kolam ikan lantaran debit air sungai Cisepeut menurun drastis.
“Selain kolam ikan,dampak kekeringan ini juga di rasakan warga yang kini kesulitan air bersih,sumber mata air seperti sumur kini sudah mengering, untuk memenuhi kebutuhan mandi nyuci dan kakus serta masak warga pun harus mengambil air dari sungai yang dangkal,” paparnya.
Saat ini, kata Rohim, untuk mencuci pakaian dan mandi pun warga sekitar terpaksa harus menggunakan air sungai Cisepeut Ciamis mesti airnya tergolong kotor dan semakin menyurut.
“Disungai Cisepeut setiap pagi dan sore selalu ramai oleh warga dari lima Dusun yang mengalami kekeringan,” pungkasnya. (dry)