DEJABAR.ID, CIREBON – Ada yang unik dalam Rapat Paripurna Istimewa DPRD Kabupaten Cirebon dalam rangka HUT ke-537 Kabupaten Cirebon, yakni menggunakan Bahasa Jawa Cirebon, baik sambutan maupun percakapannya, tidak terkecuali Pj Bupati Cirebon, Dicky Saromi.
Dalam memberikan sambutan saat Rapat Paripurna, Dicky Saromi sangat lancar menggunakan Bahasa Jawa Cirebon, meskipun sambil membaca teks. Kosa kata yang diucapkan tidak menemukan kendala berarti, bahkan penekanan pada kata-kata tertentu yang sangat pas dengan logat Jawa Cirebon. Padahal, Dicky Saromi bukanlah warga Cirebon asli, melainkan putra kelahiran di Simpang Sender Ranau, Lampung, yang pastinya logat dan bahasanya berbeda.
Saat ditanyai oleh awak media usai mengikuti Rapat Paripurna di Gedung DPRD Kabupaten Sumber, Dicky mengaku dirinya mempelajari teks sambutan dalam Bahasa Jawa Cirebon pada malam harinya, dan terus mengulang-ulang kosa katanya.
“Semalaman saya belajar, dan diulang-ulang terus,” jelasnya yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat, Selasa (2/4/2019).
Hal tersebut dilakukannya, karena penggunaan Bahasa Jawa Cirebon ini sangat penting dan terus diupayakan pelestariannya. Apalagi, di momen peringatan HUT ke-537 Kabupaten Cirebon ini, maka Bahasa Jawa Cirebon harus dijadikan sebagai jati diri masyarakat Kabupaten Cirebon.
“Dengan menggunakan bahasa Jawa Cirebon, maka diharapkan bisa melestarikan bahasa asli Cirebon tersebut,” jelasnya.
Dicky Saromi dilantik menjadi Pj Bupati Cirebon oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, pada 19 September 2018 lalu, menggantikan Bupati Cirebon non aktif Sunjaya Purwadi sastra, karena terkena OTT KPK dan kini sedang menjalani masa sidang. Dicky akan memimpin Kabupaten Cirebon hingga pelantikan Bupati Cirebon terpilih.(Jfr)