DEJABAR.ID, CIREBON – Memasuki datangnya musim penghujan yang diperkirakan terjadi pada awal tahun mendatang, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cirebon menggelar penyuluhan bencana kepada 300 KK (kepala keluarga) yang dibagi menjadi beberapa wilayah yang berpotensi terjaring bencana banjir di Kota Cirebon.
Menurut Kepala BPBD Kota Cirebon, Agung Sedijono penyuluhan tersebut dilakukan guna mengantisipasi tingginya indeks resiko bencana di Kota Cirebon. Sehingga, dampak yang ditimbulkan dari bencana tersebut bisa diminimalisir.
“Kita berikan penyuluhan agar mereka bisa menyiapkan diri pada saat bencana, keadaan darurat, dan pasca bencana,” jelasnya saat ditemui Dejabar.id di kantor BPBD Kota Cirebon, Jl. Cipto Mangunkusumo Kota Cirebon, Kamis (20/9/2018).
Dalam pelaksanaannya, lanjutnya, BPBD Kota Cirebon mengundang sebanyak 50 KK perhari untuk diberikan penyuluhan. Sehingga diharapkan pada akhir bulan September bisa mencapai target dari pemulihan, yakni 300 KK.
Menurutnya, indeks bencana banjir di Kota Cirebon merupakan bencana yang rutin di setiap tahunnya. Adapun faktor-faktor penyebabnya antara lain pendangkalan sungai, terhambatnya aliran sungai karena sampah, sedikitnya lahan terbuka sebagai upaya drainase atau penyerapan tanah di pemukiman warga, dan lain sebagainya.
Sementara itu, lanjutnya, wilayah Kota Cirebon yang menjadi titik bencana banjir di antaranya Kelurahan Pekiringan, Kelurahan Kalijaga, Kelurahan Kesepuhan, Kelurahan Drajat, dan Kelurahan Kecapi.
“Harapannya dengan dilakukan penyuluhan ini, masyarakat bisa meningkatkan kewaspadaan, mengubah perilaku, serta memunculkan rasa tanggungjawab bersama agar indeks resiko bencana di Kota Cirebon bisa ditekan,” pungkasnya. (jfr)
Leave a Reply