dejabar.id – Drama Korea ‘Hotel Del Luna’ sudah menayangkan episode terakhirnya pada Minggu (1/9/2019) di saluran TvN, waktu setempat.
Hingga Senin (2/9/2019) pagi hari, tagar ‘#HotelDelLunaTeam_ThankYou’ masih menjadi trending topic di berbagai negara salah satunya Indonesia.
‘Hotel Del Luna’ meraih rata-rata rating 8.89%, dan termasuk ke dalam drama TV kabel yang meraih rating tertinggi.
Memiliki cerita unik dengan sentuhan kisah fantasi dan komedi, membuat ‘Hotel Del Luna’ disukai pecinta drama Korea. Belum lagi visual yang memanjakan mata, pakaian yang dikenakan pemainnya pun memukau. 13 lagu yang mengisi soundtrack ‘Hotel Del Luna’ pun merajai tangga lagu di Korea.
‘Hotel Del Luna’ menceritakan tentang Jang Man-wol (diperankan IU), seorang CEO sebuah hotel yang terletak di pusat kota Seoul dan menjadi lokasi peristirahatan para hantu, bernama ‘Hotel Del Luna’.
Jang Man-wol mengurus hotel dengan dibantu Koo Chan-sung (Yoo Jin-goo), seorang pemuda pintar lulusan Harvard. Interaksi keduanya sangat menarik untuk diikuti sebab Jang Man-wol sangat dingin namun Koo Chan-sung baik hati.
Mereka berdua akhirnya membuka rahasia kelam yang lama terpendam dan membuat Jang Man-wol harus terjebak di hotel itu selama 1.000 tahun.
Lantas, mengapa drama Korea bisa jadi sangat populer terutama di Indonesia?
Tak sedikit yang rela menghabiskan waktu berjam-jam untuk berada di depan layar dan dengan cemas menghitung hari-hari untuk episode berikutnya. Bahkan ada yang seperti kecanduan dan tak bisa menunggu sampai episode berikutnya tayang.
Saat serial berakhir, banyak penggemar yang merasa kecewa karena tak bisa lagi menonton aksi para aktor dan aktris dalam drama favorit mereka. Ada banyak hal yang membuat orang ketagihan menonton serial drama Korea.
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut beberapa hal yang menyebabkan banyak orang ketagihan menonton drama Korea:
- Berani mengeksplorasi cerita dari sudut pandang tertentu. Misalnya kehidupan dokter atau tentara.
Bila dibandingkan dengan sinetron Indonesia cenderung menggambarkan tokoh utamanya bekerja di kantoran dengan posisi puncak. Jika tokoh tersebut adalah cowok, biasanya ceritanya berujung pada rebutan cowok antara cewek matre dan cewek yang tulus.
Lain halnya dengan drama Korea. Ceritanya lebih bervariasi. Misalnya, Descendants of the Sun yang berani mengisahkan cinta antara tentara dengan dokter, atau Doctor John yang mengangkat kisah dokter yang dihukum karena melakukan praktek euthanasia. Dengan latar belakang profesi tentara dan dokter tersebut, sudah pasti proses riset yang dilakukan tidak main-main dan tidak asal-asalan.
- Soundtrack yang menggambarkan drama dan tidak mudah dilupakan
Biasanya, lagu yang mengisi soundtrack drama Korea menggambarkan kisah dari drama tersebut, atau mengungkapkan isi hati dari karakter.
Ketika soundtrack diputar, kita selalu tergiang-ngiang adegan dalam drama favorit. Saat soundtrack dimainkan, bahkan ada yang merasa ikut dibawa ke waktu dan tempat yang ada dalam drama itu.
- Gaya berpakaian yang menarik dan bisa ditiru
Walaupun cewek Korea itu apa adanya dan suka bekerja keras, mereka juga tahu merawat diri. Terbukti selain cantik, penampilan mereka selalu manis. Kita bahkan mudah meniru gayanya karena tidak aneh-aneh dan tidak terlalu terbuka seperti tren fashion di Barat.
- Memadukan kecanggihan teknologi, nilai modern dan tradisional
Dilansir dari Kompas.comJi-Yeon Yuh, profesor Studi Asia-Amerika dari Northwestern University, mengatakan, nilai-nilai tradisional Korea yang dipadukan dengan teknologi modern juga mengambil bagian besar dari popularitas drama Korea.
Menurut dia, perpaduan tersebut menjadikan drama Korea menjadi sebuah elemen fantastis, tetapi tetap romantis.
“Drama dan musik pop Korea mengandung nilai-nilai tradisonal dalam masyaraakt Korea namun tetap maju secara ekonomi dan sosial,” kata Ji-Yeon Yuh.
- Mudah ditonton oleh masyarakat global di luar Korea Selatan
Maraknya situs yang menyediakan streaming drama Korean memungkinkan masyarakat global mudah menjangkaunya.
“Banyaknya situs yang menyediakan streaming drama Korea juga menunjukan budaya Korea telah populer di masyarakat Internasional,” ungkap Ji-yeon Yuh.
