Kemenpar RI Targetkan 20 Juta Wisatawan Mancanegara Tahun 2019

DEJABAR.ID, CIREBON – Kementerian Pariwisata (Kemenpar) RI terus mendorong potensi-potensi pariwisata di daerah. Bahkan, akan semakin gencar mempromosikan dan memasarkan pariwisata daerah ke seluruh dunia, dengan target 20 juta wisatawan mancanegara di tahun 2019.
Hal tersebut diungkapkan oleh Agni Malagina selaku Tim Percepatan Pengembangan Wisata Sejarah Religi, Seni, Tradisi, dan Budaya Kementerian Pariwisata RI, saat mengadakan Bimbingan Teknis Sinkronisasi Promosi Pariwisata Pasar Asia Selatan, Asia Tengah, Timur Tengah, dan Afrika di Hotel Santika Cirebon, Jl. Wahidin Kota Cirebon, Senin (3/9/2018).
“Kami fokus ke pemasaran pariwisata di Indonesia dan targetnya adalah 20 juta wisatawan mancanegara di tahun 2019 yang datang ke Indonesia,” jelasnya.
Agni melanjutkan, sebagai salah satu upaya untuk memasarkan dan mempromosikan pariwisata di daerah, maka Kementerian Pariwisata memfokuskan pada suatu produk wisata di daerah tersebut, salah satunya adalah di Cirebon.
Di Cirebon ini, lanjutnya, memiliki potensi wisata yang besar, seperti wisata keraton, adat budaya, maupun kulinernya. Karena itu, melalui berbagai kerja sama, seperti paket-paket wisata, maka akan bisa menarik wisatawan-wisatawan domestik maupun mancanegara.
“Kalau potensi pantai di Cirebon tidak mungkin, karena akan kalah dengan daerah di Indonesia Timur. Karena itu, potensi keraton dan kuliner menjadi fokus utama pariwisata ini,” tutur Agni yang juga menjadi salah satu dosen di Universitas Indonesia.
Meskipun di daerah tersebut tidak ada potensi wisata, lanjutnya, maka akan terus didorong untuk bisa mewujudkan pariwisata yang solid, dalam artian dari hulu ke hilir dan lengkap, mulai dari hospitality, produknya, fasilitas, pelayanan, promosi, dan lain lain.
Salah satunya adalah melalui Riperda atau rencana induk pariwisata daerah, yang akan menentukan titik-titik mana saja yang akan ditentukan produk pariwisatanya. Menurut Agni, hal ini tentu membutuhkan komunikasi dan kerja sama antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah, sehingga bisa mewujudkan pariwisata tersebut.
“Sehingga dengan begini, maka kita bisa mendorong perkembangan wisata di daerah,” pungkasnya.(jfr)