Press ESC to close

Keren! Padi Jarwo Super Tahan Hama dan Dapat Tingkatkan Produktivitas

  • September 7, 2018

DEJABAR.ID, SUBANG – Kelompok Tani Jayabakti melakukan temu lapang Panen Demplot Jajar Legowo Super tahan WBC bersama BPTP Jawa Barat di Dusun Cijengkol Desa Sukamandijaya Kecamatan Ciasem, Jum’at (7/9/2018).
Dalam kegiatan Panen tersebut, Camat Ciasem Ubi Kurtubi mengaku, bahwa Kecamatan Ciasem merupakan salah satu penghasil padi terbanyak di Subang dengan total luas 6.527 hektare. Oleh karena itu, semua pihak harus bekerjasama dalam upaya meningkatkan produktivitas padi yang unggul.
“Kita harus pertahankan dan terus kita tingkatkan, bagaimana caranya supaya produktivitas padi kita unggul,” kata Ubi Kurtubi.
Dalam kesempatan itu, ia juga mengajak para petani kedepannya untuk melakukan penanaman padi secara serentak. Sebab, selain meningkatkan produksi dan produktivitas padi, hal tersebut merupakan salah satu upaya agar padi tidak terserang hama,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Satuan BPTP Subang Ir. Kustiaman mengungkapkan teknologi Jajar Legowo (Jarwo) Super saat ini merupakan teknologi yang paling efektif dalam penanganan Organisme Penggangu Tanaman (OPT).
Menurutnya, teknologi Jarwo Super bisa melindungi tanaman padi dari serangan hama penyakit.
“Dengan Jarwo kita itu memanipulasi lingkungan tanaman supaya tidak cocok untuk perkembangan OPT khususnya WBC,” kata Kustiaman.
Ia melanjutkan, untuk meningkatkan Produksi dan produktivitas salah satu kendala yang dihadapi adalah OPT. Tetapi dengan Jarwo Super ini, selain bisa tahan terhadap hama wereng juga bisa meningkatkan produktivitas padi lebih tinggi lagi.
“Jarwo ini sebetulnya bukan mengurangi rumpun malah justru menambah malai padi,” jelasnya.
Untuk itu, ia juga berharap Jarwo Super yang merupakan program unggulan BPTP Jawa Barat bisa menyebar ke Kecamatan yang lain yang ada di Subang.
Senada juga dikatakan Perwakilan BPTP Jawa Barat Dr. Ir Yanto Sudianto MP Jarwo Super merupakan teknologi yang paling baru. Melihat dari hasil pengamatan pada penerapan empat varietas Inpasi 32, 33, 42 dan 43 WBC di Subang ini sangat riskan akan WBC.
“Alhamdulillah setelah dilihat ternyata untuk OPT nya juga aman juga hasil produktivitasnya tinggi,” katanya.
Adanya program Jarwo Super sendiri saat ini merupakan upaya yang dilakukan dalam kaitannya dengan program ketahanan pangan nasional. Apalagi pada tahun 2045, Indonesia ditargetkan menjadi lumbung pangan dunia.
“Alhamdulillah berkat kerjasama para petugas di lapangan, kita pada 2016, 2017 sudah swasembada pangan,” ucapnya. (ahy)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *