Dejabar.id – Kinerja Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam menegakkan hukum dinilai positif oleh berbagai pihak. Progres tersebut merupakan bagian dari konsep ‘Presisi’ yang merupakan singkatan dari Prediktif, Responsibilitas, Transparasi, dan Berkeadilan. Hal tersebut diterapkan beliau sejak menjadi Kapolri.
Melalui konsep Presisi ini, diharapkan proses pelayanan kepolisian dari tingkat Polsek hingga Polda lebih terintegrasi, modern, mudah dan cepat.
“Itu bagus. Kapolda kan juga bisa mengatakan itu kepada kapolres-kapolresnya. Kapolres juga bisa mengatakan itu kepada kapolsek-kapolseknya. Jadi, leadership itu penting,” ucap Analis intelijen dan keamanan, Stanislaus Riyanta dalam program Boengkar Insight di SultanTV, Jumat (19/11/2021).
LIHAT VIDEO SELENGKAPNYA : APA KABAR POLRI PRESISI?
Meningkatnya tingkat penegakan hukum ini juga di amini oleh Guru Besar Ilmu Politik dan Keamanan Universitas Padjadjaran (Unpad) Prof. Muradi. Menurutnya, hal ini dapat dilihat dari beberapa kasus yang pernah terjadi di tubuh kepolisian.
Ia mencontohkan, pergantian Kapolda Sumatera Selatan terkait sumbangan penanggulangan COVID-19 bodong sebesar Rp2 triliun yang melibatkan anak dari Akidi Tio, Heryanty.
“Saya kira itu kan hoax yang kemudian menimpa pimpinan polisi di level provinsi. Saya kira itu juga salah satu contoh,” ujar Prof Muradi.
Ia menyebut penegasan terkait pergantian pimpinan yang dianggap tidak layak memimpin menjadi salah satu poin penting. Menurutnya, penindakan menjadi hal yang penting ketika dampak yang ditimbulkan tidak dapat memberikan efek kejut. (red)
