Peduli Kaum Difabel, RBM Buka Layanan Terapi Anak dengan Disabilitas


DEJABAR.ID, TASIKMALAYA – Melihat banyaknya penyandang disabilitas di Kecamatan Mangkubumi, Pihak Kecamatan Mangkubumi sesuai arahan dari Pemkot Tasikmalaya membentuk wadah Rehabilitasi Bersumberdaya Manusia (RBM) tingkat kecamatan.
RBM dikelola oleh para kader dan masyarakat yang memiliki kepedulian terhadap para penyandang disabilitas, hal tersebut seperti yang diungkapkan Camat Kecamatan Mangkubumi, Soni, kepada media.
“Iya ini sesuai arahan dari pemkot, kita bentuk RBM, tujuannya untuk memfasilitasi para penyandang disabilitas, baik berupa terapi, dan keperluan lainnnya, dibentuk oleh kita dikelola oleh para kader yang peduli,” terangnya, Selasa (27/03/2019).
Ia melanjutkan, meskipun dalam kegiatannya masih minim anggaran, namun kedepannya RBM tersebut sudah dimasukan dalam draf musrenbang sehingga nantinya diharapkan ada anggaran khusus buat RBM tersebut.
“Ya harapannya setelah masuk dalam musrenbang, nantinya bisa dianggarkan, ya untuk memberikan kebutuhan-kebutuhan mereka. Ya mudah-mudahan saja, mereka kan perlu perhatian kita semua,” tambahnya.
Sementara, Ai Cucu, ketua RBM Kecamatan Mangkubumi, mengungkapkan, jumlah penyandang disabilitas yang baru tercatat di Mangkubumi ada sebanyak kurng lebih 80 orang, namun menurut survey lebih dari 100 orang.
“Kalau yang sudah terdaftar ada sekitar 80 an, bahkan ada yang menyusul pada datang,” terangnya.
Adapun program yang dikerjakan dalam RBM tersebut, Cucu mengungkapkan, semua kebutuhan yang mendasar mengenai disabilitas menjadi program RBM. “Bahkan kita nanti diharuskan ada terapi disabilitas orang dewasa, kita ambil terapis dari rumah sakit umum,” tambahnya.
Ia berharap, dengan adanya RBM tersebut, para penyandang disabilitas khususnya yang ada di Mangkubumi merasa lebih diperhatikan. “Ya contohnya ketika bertemu dengan saya, mereka langsung memeluk saya, mereka tidak minder lagi jika bertemu dengan orang lain, karena jelas mereka juga perlu perhatian. Mudah-mudahan dengan RBM ini bisa mewadahi keberadaan mereka,” pungkasnya.
Sebagai tambahan informasi, dikarenakan belum ada anggaran tetap dari pemerintah, RBM berjalan dengan bantuan para donatur.(Ian)