DEJABAR.ID, BOGOR – Terkait rencana penataan Stasiun Bogor, PT KAI akan mematangkan konsep terlebih dahulu serta menghitung berapa nilai anggaran yang akan digunakan. “Yang aset KAI pastinya pakai anggaran KAI. Begitu juga dengan Pemkot. Berapa anggarannya? belum tahu. Soalnya kami akan matangkan dulu konsepnya, baru kita berhitung. Kalau Pemkot oke, kita detailkan,” ujar Dody Budiawan Direktur Manajemen Aset PT KAI.
Dody menjelaskan, penataan ini dilakukan berdasarkan masukan dari Pemkot Bogor juga utamanya Dinas Perhubungan dan Kepolisian setempat untuk mengurai titik kemacetan di Kota Bogor. “Ada 4 titik kemacetan, yakni MA Salmun, Muslihat, Mayor Oking dan Dewi Sartika. Jadi, ini formula untuk mengurai titik macet itu. Dengan konsep baru ini Insya Allah akan lebih lancar. Kami atur juga naik turun penumpang, arus penumpang dan lain sebagainya,” jelasnya.
Dody menambahkan, saat ini sudah dibongkar kios pedagang yang menempati aset PT KAI untuk mempersiapkan batas-batas lahan yang dimiliki KAI. “Setelah ini kita detailkan, yang penting kita sudah koordinasi dengan Pemkot. Kita harus mengikuti perkembangan pembangunan Pemkot. Kalau tidak ada halangan, akhir tahun 2019 semuanya rampung,” katanya.
Berdasarkan data yang dibeberkan Dody, jumlah penumpang Commuterline se-Jabodetabek mencapai 1.170.000 per hari. Dari jumlah itu, sebanyak 10 persen atau 110.000 penumpang berasal dari Stasiun Bogor. “Jadi wajar PT KAI memperhatikan ini pembenahan ini,” pungkanya. (awk)
Leave a Reply