MAJALENGKA – Demo 11 April menjadi perbincangan di masyarakat.
Di Kabupaten Majalengka, demo diusung oleh Aliansi Mahasiswa Majalengka. terlihat terlihat ratusan mahasiswa tumpah ruah di depan gedung Juang DPRD.
Bahkan mereka juga memblokade jalan protokol atau akses jalan utama. Sehingga polisi pun terpaksa melakukan rekayasa jalan dan sejumlah kendaraan dari dua arah dialihkan ke jalur Pertanian dan Jalan Ahmad Yani.
Dalam orasinya, mereka menuntut agar DPRD Majalengka menyampaikan aspirasi Majalengka soal penolakan jabatan presiden tiga periode, menolak PPN 11 persen dan menolak kenaikan harga BBM.
Sementara menyikapi tuntutan para mahasiswa tersebut, Ketua DPRD Majalengka, H. Edi Anas Djunaedi menjelaskan, tidak ada rencana pemerintah pusat menyusun rencana jabatan presiden tiga periode.
“Tidak ada upaya untuk menunda pemilu, presiden sudah menyatakan tahapan pemilu tidak berubah, yakni Juni,” ujarnya.
Hal yang sama juga diungkapkan Wakil Ketua DPRD Majalengka, Dhora Darojatun.
Menurut dia, pada dasarnya DPRD Majalengka juga sepakat tentang PPN 11 persen, tidak terlalu urgen di saat pandemi sekarang ini.
“Kami juga sepakat dengan pandangan aspirasi mahasiswa dan kita akan menyampaikan aspirasi mereka,” tukasnya. (ja)