JAKARTA, Dejabar.id – Imlek menjadi momen suka cita dan momentum untuk menunjukkan rasa syukur Bagi Etnis China dan Tionghoa.
Hari raya Imlek selalu dirayakan oleh masyarakat Tionghoa pada setiap tahunnya, yang ditandai dengan musim semi atau musim hujan, karena memang dalam catatan sejarah Imlek di peringati sebagai hari raya musim semi (Xin Chun).
Namun sejatinya lebih dari itu, Imlek tidak hanya melulu mempunyai makna angpau, kue China (kue keranjang) atau dodol dan juga yang tidak kalah menarik adalah lampion yang berwarna merah.
Ketua GPMI Jakarta Raya, Syarief Hidayatullah mengatakan, Indonesia sebagai negara yang multikultur, memiliki warna dan karakter yang unik. Perbedaan adalah warna yang menjadi kebanggan Indonesia, toleransi adalah pilihan kebaikan. Syarief juga menambahkan, Imlek menjadi momen penanda bagi umat Tionghoa.
“Selamat tahun baru imlek, semoga tahun baru imlek ini membawa keberkahan yang berlimpah dan kesehatan untuk kita semua, membawa Jakarta lebih maju, dan lebih sejahtera. Gong Xi Fat Cai,” pungkas Syarief, Jumat (12/2).
Aktivis Sosial itu juga menambagkan Perayaan Imlek Tahun 2021 harus menjadi semangat persaudaraan untuk Indonesia lebih maju. “Para Pendiri Negeri ini sudah sepakat, Bahwa Kebhinekaan kita adalah energi,” ungkap Syarief. []
