DEJABAR.ID, SUBANG-Tiga negara seperti Malaysia, Singapura dan Perancis, menerima penjajakan kerja sama dari Lembaga Adat Kerajaan (LAK) Galuh Pakuan, terkait pengembangan rempah di Kabupaten Subang. Penerimaan penjajakan ini tidak lepas dari aroma dan rasa khas rempah asli Subang ini
Sementara itu, LAK Galuh Pakuan menyatakan kerja sama ini adalah dalam rangka mengembalikan kejayaan rempah di tatar Sunda.
Dikatakan Raja Adat Galuh Pakuan, Evi Silviadi, komoditas rempahnya yaitu lada dan minyak atsiri.
“Sebenarnya kita ada empat komoditas yaitu kopi, lada, jahe dan minyak atsiri. Tapi kita utamakan dulu lada dan minyak atsiri,” ujarnya Evi Silviadi Selasa pagi (8/1/2019).
Selanjutnya kata Evi dalam waktu dekat pihaknya akan melaksanakan penandatanganan Letter of Intent (LoI) dengan ketiga negara tadi di Desa Cikadu Cijambe Subang pada 28 Januari 2019 mendatang.
“Kita akan lakukan (penandatanganan) LoI dengan mereka di Cikadu. Salah satu daerah penghasil komoditas yang diperdagangkan,” jelasnya.
Lahan yang akan ditanami komoditas lada maupun atsiri sudah ada yaitu di Cijambe dan Cibogo. “Lahan di sana (Cijambe dan Cibogo) akan difokuskan sebagai komoditas ekspor,” jelasnya.
Untuk teknologi pengolahannya akan ditangani tenaga ahli di daerah Cikadu Cijambe.
Perdagangan rempah-rempah ini merupakan visi Galuh Pakuan Pakeun Sunda Jaya di Buana sesuai Amanat Prabu Niskala Wastukancana.
Pada kerjasama perdagangan yang akan dilakukan kata Evi pihaknya masih menjajaki kebutuhan pasar dan kemampuan produksi.
“Agar tidak terjadi monopoli perdagangan oleh salah satu pihak, kita (Galuh Pakuan) tidak akan ada kontrak,” imbuhnya.
Upaya menghindari monopoli ini lanjut dia mengambil pelajaran sejarah kejayaan Sunda masa lalu dengan komoditas rempah-rempah. Sebaliknya runtuhnya Kejayaan Padjadjaran pun karena rempah-rempah dari perseteruan dengan Portugis yang ingin memonopoli dengan Perjanjian Padrao. “Kita ingin cegah itu,” tegasnya.
Sebenarnya keberhasilan ini, tambah Evi telah dibangun sejak tahun 2014 dalam bentuk MoU dengan beberapa negara yang tergabung dalam Organisasi Dagang Dunia (AWEX).
Organisasi ini menunjuk Putri Galuh, Madrim Kusumah sebagai Band Ambasador Wolonia of Indonesia.
Dimasa depan jika memang kebutuhan besar akan dikembangkan ke daerah-daerah lain.(Ahy)
Leave a Reply