Banten – Sekitar 2.500 orang berkumpul di GOR Damyati, Kota Tangerang. Riuh sorak sorai penonton di tribun bagian atas, menyaksikan para atlet pencak silat saling bertarung di 3 gelanggang yang tersedia. Ya, inilah suasana Kejuaraan Nasional Pencak Silat tingkat pelajar PUMA OPEN 2, yang diselenggarakan pada 14 sampai 16 Februari 2020, di GOR Damyati, Tangerang.
Ahmad Rivai Resmana, Ketua Penyelenggara PUMA OPEN 2 mengatakan kegiatan diikuti hampir 1000 atlet silat muda berbakat dari berbagai provinsi di Indonesia. Kejuaraan yang memperebutkan tropi Ketua Umum IPSI Provinsi Banten ini diikuti peserta dari Bogor, Lampung, Jogja, Madiun, Jabodetabek bahkan Sumatera Utara. Yang menarik, kegiatan bertaraf nasional ini diikuti oleh 14 atlet muda yang juga para Penghafal Qur’an. Mereka berasal dari Ma’had Sunnah SKOBA MADANI, Parung, Bogor.
Ahmad Rivai, yang juga Sekum Pencak Silat Pusaka Manggala mengatakan, “Kegiatan ini adalah agenda kerja tahunan Perguruan Silat Pusaka Manggala yang disponsori oleh DnD Martial Art. Kehadiran 14 santri penghafal Qur’an dari Ma’had Sunnah SKOBA MADANI pada Kejuaraan Pencak Silat antar pelajar tingkat Nasional ini merupakan kebanggaan bagi kami selaku panitia. Kami merasa senang bahwa anak-anak penghafal Qur’an bukan saja Allah mudahkan untuk pintar menjadi seorang penghafal ayat-ayat suci Al Qur’an tapi juga pintar beladiri dan mencintai pencak silat sebagai olahraga tradisional asli Indonesia. Kami berharap, jejak yang dilakukan oleh Ma’had Sunnah SKOBA MADANI bisa diikuti dan menjadi inspirasi bagi pesantren-pesantren tahfidzul Qur’an lainnya. Anak-anak yang mengikuti beladiri, bukan saja sehat fisik dan stamina, tapi juga struktur tubuhnya akan terbentuk bagus. Anak juga menjadi percaya diri dan berprestasi jika ikut berbagai kejuaraan. Ini sangat mahal bagi masa depan mereka.”
Abu Swandana, pimpinan Ma’had Sunnah SKOBA MADANI, saat diwawancarai menjelaskan, “Sekolah kami adalah sekolah Tahfidzul Qur’an yang metodenya 99% berbasis life skills. Beladiri kami namanya Sunnah Martial Art. Beladiri ini menjadi materi pelajaran yang wajib diikuti oleh semua santri, baik ikhwan atau akhwat. Di event Kejuaraan Nasional PUMA OPEN 2 ini, SKOBA MADANI menerjunkan 14 santri atlet Penghafal Qur’an. Mereka masih di jenjang SD dan SMP. InsyaAllah, yang SD paling sedikit hafalan mereka baru 2 juz dan yang SMP sampai 8 juz. Alhamdulillah, di hari kedua kejuaraan, santri atlet ikhwan yang SMP membawa pulang 1 medali emas dan 4 medali perak. Mereka adalah: Moch Irfan Fais, Istiqlal Attar, Izrail Sulthan, Habibie Nasatama, dan Salman Hafidz, dibantu satu santri official yaitu M. Rafi Dzawan. Di hari ketiga, kami mengantongi 1 medali emas dan 8 medali perak. Mereka adalah, Aira Ayuningtyas, Khadijah Ayunaomi, Hafshah Maiza, Eunice Alayya, Nouval Firaz, Haidar Sabilillah, Ibrahim Sayyid, Sholahuddien dan Fatan Langit. Semoga prestasi 14 santri penghafal Qur’an membawa manfaat untuk ummat dan mereka bisa menjadi atlet-atlet yang hafidz Qur’an.”
Leave a Reply