JAKARTA, Dejabar.id – Ketua Umum Gerakan Muda Nurani Rakyat (Gemura) Oktariani Sabil mengajak para aktivis masuk ke politik untuk mengubah keadaan.
“Saya meyakini dengan politik kita bisa melakukan banyak perubahan. Kalau tidak masuk politik sulit mengubah keadaan,” ungkap perempuan yang aktif di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ini, Jum’at (4/10) di Studio SultanTv, Pasar Baru Jakarta.
Okta, sapaan akrabnya menambahkan keputusan untuk masuk ke dalam dunia politik selalu munculkan ketidaksukaan pada kelompok tertentu. Namun demikian ia menyarankan kepada anak-anak muda agar tegar.
Kepada para aktivis perempuan dan politisi, Okta menyerukan kepada aktivis agar tidak cepat kalah dan kemudian masuk pada lingkaran pragmastisme. Menjadi aktivis kata perempuan yang telah bergelut di berbagai organisasi agama, pemuda dan politik ini membutuhkan kekuatan personal agar tidak tergelincir. “Utamanya akhlak agar kuat,” ungkap Okta lagi.
Dalam acara yang dipandu oleh Abahroji tersebut, Okta bercerita tentang pengalamanya di berbagai organisai, dari mulai organisasi di kampu, masyarakat hingga iya masuk partai politik.
“Setelah merasa cukup penglaman di organiasi dan masyarakat pihaknya masuk ke dalam Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura),” jelas Okta.
Okta memaparkan, karena seringkali berseberangan dengan pengurus elit partai pihkanya memilih mundur. “Saat terjadi dualisme di Hanura. Saat itu ketuanya Pak Oso, karena merasa tidak nyaman ya keluar,” jelas Okta.
Seperti sudah menjadi jalan hidupnya, Okta tak berhenti dalam berkiprah politik. Bersama rekan-rekannya ia bergabung ke Partai Gerindra. “Tahun 2019, saya calon legeslatif Gerindra di Dapil Papua,” jelas Okta.
Okta pada Awal 2022 ini dipercaya menjadi Ketua Bidang Keanggaotaan DPD Partai Gerindra.
Masih dalam kesempatan bersama, Okta mengatakan untuk bisa memberikan manfaat yang banyak perlu terus dilakukan sinergisitas. []
Leave a Reply