Press ESC to close

Antusias! 269 Perempuan Subang Tercatat di DCT

  • September 29, 2018

DEJABAR.ID, SUBANG – Pesta Demokrasi 2019 ternyata menarik perhatian Kaum hawa Subang. Terbukti lebih dari 40 persen Caleg di Subang berasal dari kalangan perempuan muda.
Dari daftar calon tetap anggota DPRD yang diajukan 16 partai politik peserta pemilu 2019 di Kabupaten Subang rata-rata keterwakilan perempuannya mencapai 41,90 persen.
“Semua parpol yang ada di Subang bukan hanya memenuhi syarat 30 persen keterwakilan perempuan, tapi lebih. Itu dilihat dari komposisi DCT yang sudah ditetapkan akhir pekan kemarin,” kata Ketua Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Subang, Maman Suparman, Sabtu (29/9/2018) siang.
Dia mengatakan dari 642 calon DPRD yang diajukan 16 partai politik di Subang, keterwakilan perempuannya rata-rata mencapai 41,90 persen. “Jadi perincian dalam DCT itu, terdiri dari Laki laki sebanyak 373 calon dan perempuan berjumlah 269,” katanya.
Sri Mulus Sugiharti, SH, salah seorang caleg perempuan dari Partai Perindo mengaku tertarik terjun ke dunia Politik ingin turut serta menyuarakan aspirasi rakyat.
Ia menceritakan selagi mau belajar, perempuan memiliki kesempatan yang sama untuk membantu masyarakat. Tak kalah penting, baginya membantu masyarakat untuk mengakses program pemerintah, melakukan pendampingan terhadap persoalan masyarakat merupakan hal yang menyenangkan.
“Persoalan di masyarakat itu complicated itulah tantangannya. Tugas DPRD itu bukan hanya menjalankan tiga fungsi itu, tapi bagaimana membantu masyarakat langsung, apa yang menjadi kebutuhan dasar mereka seperti kesehatan, pendidikan, dan lainnya,” kata Alumnus Fakultas Hukum Unpas Bandung tersebut, saat ditemui di kantor DPD Perindo Sabtu (29/9/2018)
Menurutnya, masih banyak yang tabu tentang kemampuan dan peran perempuan menjalankan tugas sebagai wakil rakyat. Ia berharap nantinya, para calon legislatif perempuan tidak kaku dan berani lantang menyuarakan aspirasi masyarakat.
“Saya berharap para caleg jangan sungkan menyampaikan aspirasi, ilmunya harus dibagi. Pesan saya dalam mendampingi masyarakat itu membantu jangan setengah-setengah, tapi harus tuntas, jadi masyarakat tidak berkecil hati. Kita buat mereka percaya kalau kita tidak bisa bantu uang, kita bantu tenaga, ilmu, pemikiran dan waktu,” katanya. (ahy)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *