DEJABAR.ID, CIREBON – Di momen bulan suci Ramadhan ini, merupakan berkah tersendiri bagi Sahron atau yang akrab disapa Mbah Bolong. Karena, dia selaku pengrajin peci sufi di Kabupaten Cirebon, kebanjiran pesanan, baik dari Cirebon maupun dari luar Cirebon.
Saat ditemui di kediamannya di Desa Lungbenda Kecamatan Palimanan Kabupaten Cirebon, Mbah Bolong menceritakan, bahwa di bulan puasa ini dirinya tengah disibukkan dengan membuat pesanan berbagai macam topi sufi. Nama tempat produksinya lumayan unik, yakni Peci Sufi Mbah Bolong Sundul Langit 786. Sundul Langit tersebut diambil karena peci sufi buatannya ada yang tinggi, sehingga seolah menyundul langit.
Peci sufi ini memiliki bermacam bermotif atau model, seperti Hanoman, Darwis, Haqoni, Mesir, Macan, Tughrul, Maroko, maupun khas Betawi. Bahkan, ada yang tingginya hampir 50 cm. Dalam pembuatannya, dia dibantu oleh dua orang yang dikerjakan saat malam hari.
Jika hari-hari biasa, dia bisa membuat 5 hingga 8 peci sehari. Namun di Bulan Ramadhan ini, dia membuat 10 hingga 12 peci sehari.
“Saya biasa dibantu dua orang pegawai dan sehari bisa mencapai selusin,” jelasnya, Selasa (7/5/2019).
Menurutnya, pesanan kebanyakan dari Jakarta dan kota-kota luar Cirebon, seperti dari Sulawesi, Kalimantan, Aceh, Lampung, Papua, bahkan luar negeri seperti Malaysia. Kebanyakan yang memesan adalah mereka yang pedagang atau pemakai langsung, sepeti para sufi dan untuk pondok pesantren.
Mbah Bolong menceritakan, awal mula dia membuat peci sufi saat tahun 2005. Idenya muncul ketika menonton serial TV Turki dan lainnya. Dia membongkar paci-peci lama, lalu dimodif lagi hingga membentuk peci sufi yang memiliki bentuk khas. Bahkan, dia memakai sarung-sarung bekas yang ada di pondokan yang masih bagus. Karena saat itu dia seorang santri.
“Saya cuci sarungnya, lalu saya bikin peci sufi. Dan langsung ada yang pesan,” tuturnya.
Awalnya, dia membuat peci sufi selama dua tahun, yakni dari 2005 hingga 2007. Lalu, dia mulai vakum lama. Mbah Bolong kembali menggeluti dunia pembuatan peci sufi saat memasuki tahun 2016 lalu. Dalam pembuatan peci sufi, Mbah Bolong menggunakan bahan beludru atau katun. Untuk membuatnya, dia mengunakan mesin jahit yang dibantu oleh dua orang.
Mbah Bolong mengaku, dia hanya mau menerima pesanan 2 hingga 5 kodi saja, karena keterbatasan tenaga. Padahal, dia sempat menolak pesanan hingga puluhan kodi.
“Karena keterbatasan tenaga, karena saya cuma dibantu dua orang,” pungkasnya.
Peci sufi hasil karya Mbah Bolong dihargai variasi, tergantung ukuran diameter dan tingginya. Harganya kisaran Rp50 ribu hingga Rp150 ribu. Awalnya dia berjualan keliling. Namun kini, dia bisa menular produknya secara online. Dari online itulah, ada pesanan yang berasal dari luar negeri.(Jfr)
Leave a Reply