DEJABAR.ID, BANDUNG – Angklung merupakan alat musik tradisional yang berasal dari Jawa Barat. Bahannya yang terbut dari bambu membuat suaranya menjadi ciri khas. Angklung dimainkan dengan lagu-lagu dan musik tradisional sudah terbilang biasa, namun jika dimainkan dan digabungkan dengan musik EDM, wahh terlihat kece bukan?
Manshur Angklung sapaannya, lelaki yang lahir di Kota Bandung, 25 Januari 1994 ini sangat jago menggabungkan antara musik EDM dengan angklung. Jari tangannya sangat lincah menyentuh dan membunyikan angklung berirama dengan musik EDM.
Manshur mengakui awalnya dia belajar angklung secara otodidak, dengan menabung uang sakunya sedikit demi sedikit akhirnya dia berhasil membeli angklung pertamanya untuk dipakai latihan.
“Aku belajar otodidak sih yah walaupun basic yang aku punya waktu di SMK 10 Kota Bandung aku megangnya musik karawitan,” ujarnya kepada Reporter Dejabar, Selasa (18/9/2018).
Perjalanan karirnya tak mudah, mahasiswa yang berhasil lulus dari Istitut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung ini rela bolos kuliah demi performancenya. Bahkan pada saat panggung pertamanya dia rela tidak dibayar.
“Pernah nggak dibayar dulu cuma ongkos doang yang ditanggung nggak masalah lah dulu mah yang penting cetak nama dulu biar orang-orang tahu siapa saya,” tambahnya.
Dari hasil kerja keras dan dorongan keluarga membuat Manshur semakin giat dan bersemangat. Berpindah-pindah Band, mulai dari yang berkelompok sampai solo man Manshur rasakan. Hingga pada tahun 2016 yang lalu Manshur mendapat jati diri dan merasa yakin untuk membentuk tim yang anggotanya hanya dia sendiri atau istilahnya solo man. Bukan hanya di Indonesia, Manshur kini sudah melangkah ke pelosok luar negeri mulai dari Jerman, Taiwan, India, Jepang dan dalam waktu dekat akan bermain di Malaysia dan tour Eropa.
Selain perfomance, Manshur juga sering mendapat pesanan untuk mengajar angklung di berbagai kalangan, mulai dari TK, SD, SMP, SMA bahkan di Panti Jompo.
Sepak terjang dan jatuh bangun karir Manshur tidak terlepas dari dukungan orangtua dan sosok gadis yang dicintainya. Mereka adalah alasan yang buat Manshur harus tetap berkarya dan semangat terus, apalagi sosok keluarganya yang memang betul-betul mendukungnya mulai dari SMK sampai Manshur memilih jalan untuk memenuhi kebutuhannya dan keluarganya melalui angklung. Namun sangat disayangkan Tuhan berkehendak lain, pada saat ujian akhir SMA ayah nya dipanggil oleh sang kuasa.
“Sedih juga ayah nggak bisa melihat Manshur saat ini, padahal beliau selalu mensuport saya ini dan itu,” tambahnya lagi.
Bagi Manshur angklung adalah alat musik dari bambu yang memiliki ciri khas sendiri, yaitu bunyinya. Bunyinya akan berbeda didapatkan tergantung dari hentakan dan cara menggoyangkan bambunya sendiri. Beda goyangan beda hasil suaranya.
“Cita-cita saya kedepan saya pingin menjadi musisi yang karyanya bisa dikenang sampai kapanpun bahkan sampai saya tua nantinya,” tutupnya. (eca)
Leave a Reply