DEJABAR.ID, CIREBON – Setiap memasuki bulan Syawal tahun Hijriyah, masyarakat kerap melakukan pernikahan. Hal ini dikarenakan, bulan Syawal dianggap sebagai bulan baik dan pas untuk melangsungkan pernikahan, termasuk di Kota Cirebon.
Kementerian Agama Kota Cirebon mencatat, terjadi kenaikan sebanyak 70% pasangan yang menikah di Bulan Syawal tahun 1440 Hijriah atau bulan Juni 2019, ini dibandingkan dengan tahun lalu.
Menurut Kasi Bimas Islam Kemenag Kota Cirebon, Slamet, lonjakan jumlah pernikahan di bulan Syawal ini dikarenakan menurut kepercayaan orang Cirebon, dianggap sebagai bulan baik sehingga dipilih untuk melangsungkan pernikahan. Padahal, tidak ada bulan yang baik atau istimewa.
“Pada dasarnya, semua agama juga menganggap bahwa bulan apapun itu sama. Akan tetapi, di bulan Syawal merupakan momentum berkumpulnya keluarga sehingga dianggap menjadi bulan baik,” jelasnya, Jumat (21/6/2019).
Slamet melanjutkan, memang secara angka ada peningkatan dibandingkan hari-hari biasa yang tidak sebanyak sekarang, apalagi di bulan-bulan yang dianggap tidak baik. Karena itu, momentum bulan Syawal dijadikan sebagai saat yang tepat untuk melangsungkan pernikahan.
Kemenag Kota Cirebon sendiri mencatat, daerah yang mendominasi melaksanakan akad nikah pada bulan Syawal adalah di Kecamatan Harjamukti Kota Cirebon. Setidaknya, hingga sekarang sudah ada puluhan pasangan yang dinikahkan. Adapun tren pernikahan di Kota Cirebon sendiri rata-rata berada di atas usia 25 tahun.
“Kementerian Agama melalui Kantor Urusan Agama (KUA) hampir setiap harinya menikahkan pasangan laki-laki dan perempuan,” pungkasnya.(Jfr)