Press ESC to close

FPP Subang Gelar Halaqah Alim Ulama Pondok Pesantren

  • April 8, 2019

DEJABAR.ID | SUBANG – Forum Pondok pesantren (FPP) Subang menggelar kegiatan halaqah alim ulama se kabupaten Subang di Pondok pesantren Pagelaran I Cimeuhmal kecamatan Tanjungsiang kabupaten Subang, Minggu (7/04/2019).
Halaqah bertema “Penguatan Ulama Pondok Pesantren dalam moderasi beragama Dihadiri puluhan alim ulama pondok pesantren se-kabupaten Subang acara Halaqah ini juga dihadiri Kepala Seksie Pendidikan Diniyah Pondok Pesantren (PD Pontren) Kementrian Agama kabupaten Subang, H Mohamad Sopiandi, S.Ag.
Sebagai tempat yang menyejukkan pondok pesantren memang menjadi laboratorium kebersamaan dan keberagaman umat, hal ini disampaikan Ketua FPP Subang Drs. KH Maman S Jamaludin kepada awak media bahwa pondok pesantren memang telah diajarkan hidup dalam keberagamaan dan perbedaan.
“Di pesantren itu santri sudah dibiasakan dengan perbedaan dan perubahan, pondok pesantren tidak alergi dengan kemajemukan, perbedaan pendapat.
KH Maman bahkan menganalogikan perubahan pada ilmu nahwu sharaf atau tata bahasa Arab yang biasa diajarkan di pondok Pesantren, Ilmu Nahwu itu mengajarkan kita mengetahui kapan kita harus berubah, misalkan jika mubtada maka harus rofa, khobar, atau ketika menjadi fail yang menerima perubahan harus rofa atau nasab atau harus jar, artinya pesantren itu terbiasa mengikuti alur kehidupan,” ungkapnya.
Menurut Ulama yang juga pimpinan Pondok Pesantren Pagelaran ini, kebebasan berpendapat sudah diajarkan oleh para ulama terdahulu, perbedaan suku, bahasa, hingga status kaya miskin santri itu tidak memunculkan perbedaan yang negatif justru malah melahirkan sikap solidaritas dan kebersamaan.
Terpisah, Kasie PD Pontren Kemenag Subang H Mohamad Sopiandi, S.Ag mengatakan pentingnya peran pondok pesantren dalam melahirkan kader ulama yang menjadi panutan umat.
“Lembaga pondok pesantren menjadi garda terdepan dalam mengawal toleransi dan keberagaman sesuai dengan visi menteri agama untuk moderasi keberagaman dan menjadi salah satu orientasi yang diutamakan karena saatbini banyak pertentangan antar umat,” ungkapnya.
Diharapkan para pimpinan pesantren yang menjadi tokoh sentral di masyarakat bisa menjadi panutan memberi pengaruh positif dalam moderasi keberagaman yang kesananya akan tercipta persatuan dan kesatuan yang kokoh,” tegasnya.
Menurut Sopiandi yang merupakan Alumni Universitas Islam Negeri (UIN) Bandung ini juga mengajak para pemimpin pesantren benar-benar bisa melahirkan para pemimpin umat yang menjaga keutuhan bangsa Indonesia melalui ukhwah Islamiyah dan ukhwah Wathoniyah.
Acara Halaqah alim ulama ini diakhiri ceramah KH Samsudin, pimpinan pondok pesantren Al Mumtaz Tanjungsiang kabupaten Subang yang isinya mengajak semua kalangan pondok pesantren mensyukuri atas nikmat yang diberikan Alloh SWT kepada kaum santri di Indonesia saat ini.(Ahy)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *