DEJABAR.ID, TASIKMALAYA – KPw BI Tasikmalaya menggandeng 30 kelompok ternak ayam ras petelur yang terletak di Kecamatan Bungursari, Kota Tasikmalaya, membuka cluster ayam ras petelur.
Pembukaan cluster tersebut diharapkan mampu menekan inflasi daerah, caranya dengan pengendalian biaya pakan melalui peningkatan penggunaan teknologi.
Wali Kota Tasikmalaya, Budi Budiman mengapresiasi pembukaan cluster tersebut. Menurutnya penerapan teknologi pada pengolahan pakan ternak ayam ras petelur sangatlah diperlukan, pertama untuk menghemat biaya dan untuk menambah penghasilan.
“Teknologi ini sangat bagus ya, ini udah dilaksanakan di Blitar sana hasilnya bagus, dan ini kenapa tidak diterapkan di sini, saya yakin bisa, agar kita nya ulet,” ungkap Budi usai membuka cluster tersebut, Selasa (20/05/2019).
Budi menambahkan, penguasaan teknologi ini sangatlah diperlukan mengingat persaingan semakin tajam. Ia mencontohkan, daerah Blitar dengan ongkos kirim yang lumayan bisa menekan harga sama dengan bahkan di bawah lokal, karena mereka bisa menekan biaya pakan.
“Persaingan teknologi semakin cepat, daerah kita jangan ketinggalan. Penguasaan teknologi bisa membantu meningkatkan pendapatan lho, jangan kalah sama yang lain. Yang penting kita serius dan tekun Insya Alloh kita bisa,” tambahnya.
Sementara, Kepala KPw BI Tasikmalaya, Heru Saptaji mengatakan, program ini bertujuan untuk merubah mindset para petani agar mau dan mampu menerapkan teknologi inovasi terutama dalam pengolahan pakan.
“Kita coba merubah mindset dan mental para petani di sini, bagaimana memadukan pemeliharan dengan teknologi. Inovasi ini sudah teruji bagus dan kita tidak main-main dengan penerapan teknologi ini. Hasilnya memuaskan,” terangnya.
Ia melanjutkan, inovasi ini diharapkan bisa menekan inflasi dan mampu meningkatkan pendapatan petani. “Dengan menghemat biaya pakan diharapkan pendapatan petani meningkat dan dengan begitu ketika permintaan banyak mampu menekan inflasi daerah,” harapnya.(Ian)
Leave a Reply