DEJABAR.ID, BANDUNG – Jawa Barat adalah daerah yang sangat strategis bagi kaum teroris dalam mengembangkan aksi teror dan radikalismenya. Secara Jawa Barat adalah daerah yang sangat dekat dengan ibu kota negara Indonesia, Jakarta.
Menilik ke belakang kasus bom yang cukup menggemparkan Indonesia adalah bom bunuh diri Bali II, setelah diteliti yang menjadi pelakunya adalah Muhhammad Salik Firdaus yang berasal dari Cikijing Majalengka, pelaku peledakan di kafe Nyoman berasal dari Kampung Pamarikan, Ciamis. Lalu penembakan di Sarinah, berasal dari Subang, Jawa Barat.
“Radikalisme harus dihentikan, karena dapat merusak persatuan negara republik Indonesia apalagi kegiatannya bersifat menggunakan senjata kita harus hentikan,” ujar TB. Hasanuddin selaku anggota DPR RI fraksi PDIP kepada Reporter Dejabar, Jumat (14/9/2018).
Dalam pelantikan Persatuan Guru Nadhaltul Ulama (Pergunu) Jawa Barat, TB. Hasanudin diundang dalam pemberian materi seminar yang bertajuk “Membedah Peta Radikalisme di Jawa Barat”. Dalam materinya TB. Hasanuddin menjelaskan Jawa Barat sering dijadikan tempat para teroris berdiam karena berdasarkan historis Jawa Barat sendiri memiliki hubungan dengan DI/TII yang notabenenya dipimpin oleh Kartusuryo yang bukan merupakan orang Jawa Barat.
“Kita berharap para guru-guru ini bisa menjadi ujung tombak dalam melawan aksi terorisme dalam mendidik anak didiknya,” tutupnya. (eca)
Leave a Reply