Press ESC to close

Inilah Asal Usul Sejarah Kura-Kura Belawa di Cirebon

  • September 2, 2018

DEJABAR.ID, CIREBON – Objek Wisata Kura-Kura Belawa yang terletak di Desa Belawa Kecamatan Lemahabang Kabupaten Cirebon ini, merupakan satu-satunya tempat bagi hewan endemik Kura-Kura Belawa. Hewan tersebut bahkan termasuk dalam kategori langka.
Menurut Pengelola Objek Wisata Kura-Kura Belawa Yanto Aryanto, ada kisah yang menceritakan tentang asal-usul terbentuknya Kura-Kura Belawa. Pada zaman dahulu, ada seorang pemuda bernama Jaka Saliwah yang mengalami kelainan fisik, yakni sebelah wajahnya berwarna hitam, sedangan sebelahnya lagi berwarna putih.
Merasa tidak normal, pemuda tersebut cenderung pemurung dan tidak mau bersosialisasi. Setelah berobat ke mana-mana, orang tuanya mendengar bahwa ada padepokan yang dipimpin oleh Syekh Buyut Putih Belawa, yang bisa menyembuhkannya.
“Konon katanya, Syekh Buyut Putih Belawa ini salah satu guru dari Sunan Gunung Jati,” jelas Yanto saat ditemui Dejabar.id di Objek Wisata Kura-Kura Belawa, Desa Belawa Kecamatan Lemahabang Kabupaten Cirebon, Minggu (2/9/2018).
Lanjut cerita, ternyata penyakit pemuda tersebut tak kunjung sembuh. Akhirnya, dia menjadi murka dan menyobek kitab tua di padepokan, kemudian membuang sobekannya di kolam yang sekarang menjadi kawasan Objek Wisata Kura-Kura Belawa.
Saat tenggelam, lanjut Yanto, sobekan tersebut hilang dan berubah menjadi tukik (kura-kura kecil). Jaka Saliwah pun heran lalu mencoba mengambil tukik tersebut.
“Dari pantulan wajahnya yang ada di kolam, dia kaget karena wajahnya tiba-tiba menjadi sembuh,” jelasnya.
Akhirnya, lanjutnya, kolam tersebut menjadi habitat bagi Kura-Kura Belawa. Masyarakat pun memberi makan hewan endemik itu dengan umbi-umbian. Tempat tersebut pun kerap disebut Cikuya, yang berasal dari bahasa Sunda, Ci berarti air, dan Kuya berarti kura-kura.
Dari versi lain, tambah Yanto, di Belawa ada keterkaitan dengan Kerajaan Bugis. Karena, ditemukan juga beberapa benda pusaka yang diyakini dari Kerajaan Bugis.
Berdasarkan sejarah tersebut, juga ditemukan berbagai mitos. Menurut Yanto, terdapat beberapa kejadian aneh di sekitar objek wisata. Seperi mobil yang terbalik sendiri, dan mobil yang terjungkal ke bawah. Setelah diteliti, ternyata mereka .encoba mengambil hewan tersebut.
“Meskipun banyak kejadian seputar mitos, orang-orang juga masih ada yang berusaha mencurinya. Karena untuk dijadikan masakan yang dipercaya mengandung protein tinggi,” pungkasnya.(jfr)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *