DEJABAR.ID, SUBANG-Sejumlah masyarakat Desa Kawasan Kecamatan Cijambe Kabupaten Subang mengikuti Pelatihan tentang “Budidaya Serai Wangi”, yang diprakarsai oleh Balai Penelitian Tanaman Tradisional dan Obat (Balitro) Balai Litbang Pertanian, yang diselenggarakan di Desa Cirangkong Kecamatan Cijambe Kabupaten Subang, Sabtu – Minggu (2-3/3/2019).
Kepala Balitro Balai Litbang Pertanian, yang juga sebagai Galunggang Wira Tani Lembaga Adat Karatwan (LAK) Galuh Pakuan Wiratno sekaligus selaku pemateri menyatakan, pelatihan ini bertujuan, untuk meningkatkan Sumberdaya Manusia (SDM) masyarakat di Desa Kawasan, agar memahami masalah dasar budidaya serai wangi yang bermutu dan berkualitas, artinya serai wangi yang akan dibudidayakan di desa kawasan ini, tidak serampangan atau tidak asal tanam saja, karena menyangkut hasil panen yang harus masuk, dan dibutuhkan pasar ekspor.
“Dalam pelatihan ini kami berikan materi, tentang tata cara budidaya serai wangi, mulai dari pengolahan lahan, tata cara penanaman, perlakuan setelah tanam sampai paska panen, serta beberapa varietas serai wangi yang akan dibudidayakan di desa kawasan ini, sehingga dapat bereproduksi sesuai harapan dan keinginan pasar ekspor nantinya,” ujar Wiratno kepada Wartawan di Subang.
Wiratno juga menjelaskan, untuk jenis varietas serai wangi unggulan yang ada di Balitro, yang bisa dibudidayakan di desa kawasan ini yakni, jenis varietas serai wangi 1, citrona 1 agribun dan citrona 2 agribun, karena semua varietas ini dapat menghasilkan kandungan Sitronellal sekitar 50 persen, dan kandungan Geraniol sekitar 88 persen, dimana syarat ekspor untuk kedua bahan aktif tersebut harus mencapai 35 hingga 80 persen.
“Semua varietas yang dimiliki Balitro itu, merupakan varietas hasil penelitian dan alih teknologi di Balitro, yang mutu dan kualitasnya sudah terbukti, dan semua varietas serai wangi tersebut, sangat cocok di tanam di Desa kawasan, sedangkan mutu dan kualitas bahan aktifnya tersebut, masuk persyaratan yang diinginkan pasar ekspor,” terangnya.
Dengan pelatihan ini lanjut Wiratno, SDM masyarakat di desa kawasan ini mampu mengimplementasikan ilmu yang didapat dari pelatihan ini, guna menjamin keberhasilan budidaya tanaman serai wangi ini, sehingga hasil produksi serai wangi yang sudah menjadi minyak serai wangi bisa masuk ke pasar ekspor, yang sudah di hagas oleh Raja LAK Galuh Pakuan Rahyang Mandalajati Evi Silviadi dengan dua negara Asia yaitu, Singapura dan Malaysia.(Ahy)
Leave a Reply