Press ESC to close

Kuliner Olahan Narapidana Diserbu Pengunjung di Festival Kuliner

  • September 10, 2018

DEJABAR.ID, CIKARANG – Sajian kuliner yang ditampilkan narapidana Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Cikarang rupanya menjadi salah satu daya tarik pengunjung Festival Kuliner Wibawa Mukti yang berlangsung di Taman Sehati, Komplek Stadion Wibawa Mukti.

Pengunjung yang datang di hari pertama festival ini, rupanya tidak ingin ketinggalan untuk mencicipi berbagai macam kuliner yang diolah para narapidana yang memiliki keahlian tata boga atau memasak.

“Alhamdulillah dalam kegiatan ini Lapas Cikarang diberi kesempatan untuk menampilkan produk-produk  kuliner yang dibuat oleh warga binaan (napi-red) di Lapas Cikarang,” kata Kepala Lapas Cikarang, Kadek Anton Budiharta saat ditemui disela-sela pembukaan Festival Kuliner Wibawa Mukti, Minggu (09/09).

Adapun kuliner yang tersedia diantaranya adalah Bakso, Mie Ayam, Siomay, Sate dan Roti. “Jadi selain bisa menikmati kuliner, pengunjung yang datang ke booth kami juga bisa melihat produk-produk industri kreatif yang dibuat oleh warga binaan sambil dihibur dengan penampilan LaCika Band,” ungkapnya.

Melalui kegiatan ini, Kadek berharap kuliner yang dibuat oleh para napi di Lapas Cikarang dapat lebih eksis dan dikenal lebih luas lagi khususnya oleh masyarakat Kabupaten Bekasi. Apalagi kegiatan ini akan berlangsung selama 3 hari kedepan, yakni dari tanggal 9-11 September 2018.

“Produk kuliner kami sebetulnya sudah mulai dikenal karena dalam berbagai event kami juga ikut berpartisipasi dan melalui kegiatan ini tentunya menjadi ajang bagi kami untuk memperkenalkan lebih luas lagi kepada masyarakat Kabupaten Bekasi,” kata dia.

Program-program yang dibuat di Lapas Cikarang, lanjut Kadek, tentunya menjadi salah satu media reintegrasi bagi para napi untuk melatih mereka agar siap terjun kembali ke tengah-tengah masyarakat saat bebas nanti.

Salah satu pengunjung, Kurniawan (29) mengatakan kuliner yang dibuat para narapidana Lapas Cikarang cukup murah dan tidak kalah lezat dengan makanan yang dijual di restoran atau rumah makan mewah.

“Mudah-mudahan ini bisa jadi bekal bagi mereka untuk berwira usaha saat bebas nanti,” kata pria asal Kabupaten Karawang itu. (red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *