DEJABAR.ID, CIREBON – Kawasan Sentra Batik Trusmi yang terletak di Jalan Otto Iskandardinata, Plered, Kabupaten Cirebon, merupakan pasar tempat dijual batik-batik khas Cirebon. Tiap kios memiliki motif dan jenis kainnya masing-masing. Namun sayangnya, kawasan tersebut sangat sepi pembeli, sehingga menyebabkan beberapa kios terpaksa tutup.
Padahal, pemerintah Kabupaten Cirebon membangun sentra ini sejak 2015 lalu, adalah untuk menaungi para penjual dan pengrajin batik di wilayah Plered dan sekitarnya. Namun, semua orang tampaknya berbondong-bondong datang ke Batik Trusmi yang berada di Jalan Syekh Datuk Kahfi yang ada di sebelahnya, karena merupakan ikon dan pusatnya batik.
Hal tersebut diamini oleh Menteri Perdagangan RI Enggartiasto Lukita, saat mengunjungi Sentra Batik Trusmi pada Kamis (4/4/2019). Dirinya menilai, upaya untuk membangun tempat sentra ini cukup bagus. Hanya saja, masih kurang promosi. Sehingga, pengunjung sangat sepi.
Dirinya menilai, perlu adanya terobosan baru yang lebih inovatif dan menjadi daya tarik, agar Sentra Batik Trusmi ini menjadi ramai, tidak kalah dengan Batik Trusmi yang ada di jalan sebelahnya.
“Dengan penambahan sentra kuliner, juga bisa menjadi salah satu daya tariknya,” jelasnya saat ditemui awak media usai meninjau, Kamis (4/4/2019).
Karena itu, lanjutnya, dengan memadukan pasar rakyat, kuliner, dan batik, maka bisa menjadi daya tarik sendiri bagi tempat ini. Nantinya, pihak Bupati akan melayangkan surat ke Kementerian Pekerjaan Umum untuk pengembangan pasar ini, dan pihaknya akan membantunya.
“Harus diciptakan inovasi biar ramai kembali. Kita akan segera mewujudkannya,” pungkasnya.(Jfr)