DEJABAR.ID, CIREBON-Dalam rangka melestarikan dan mencintai kesenian batik, pemerintah Provinsi Jawa Barat telah membuat regulasi bagi para pegawai instansi pemerintahan maupun PNS, agar mewajibkan mengenakan batik di hari Kamis dan Jumat.
Hal tersebut diungkapkan oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Iwa Karniwa, saat ditemui dejabar.id dalam kegiatan BT Mask Painting Festival 2018, yang diselenggarakan di BT Batik Trusmi, Jl. Syekh Datul Kahfi, Desa Trusmi, Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon, Senin (1/10/2018).
“Kita sudah membuat regulasi, yakni mewajibkan staf-staf kami untuk mengenakan batik pada hari Kamis dan Jumat,” jelasnya.
Iwa menjelaskan, saat ini terdapat sekitar 13.400 pegawai di instansi pemerintah, 46.000 guru PNS SMA/SMK, serta 20.000an PNS lainnya. Sehingga, total sekitar 70.000 orang yang bekerja di pemerintahan Provinsi Jawa Barat yang diwajibkan untuk mengenakan batik
Menurut Iwa, satu orang ini tidak mungkin hanya menggunakan satu macam pakaian batik saja. Sehingga, setidaknya satu orang memiliki enam setel pakaian batik untuk berganti-ganti. “Jadi, total pakaian batik yang dibutuhkan adalah 420.000 batik. Ini tentunya akan sangat membutuhkan para pelaku usaha batik,” tuturnya.
Selain itu, lanjut Iwa, juga diberlakukan bagi anak-anak sekolah, dari tingkat SD, SMP, hingga SMA untuk mengenakan batik. Dengan demikian, batik akan sangat dibutuhkan oleh masyarakat, terutama di wilayah Provinsi Jawa Barat.
Iwa menambahkan, dengan adanya 27 kota/kabupaten di Jawa Barat, maka minimal satu daerah memiliki satu motif batik. Sehingga, 27 motif batik berbeda di tiap daerah bisa menjadi ciri khas dari daerah itu sendiri. “Kita juga akan agendakan event-event batik setiap bulannya, supaya seperti pameran yang kami fasilitasi dalam upaya melestarikan batik,” jelasnya.
Dengan begitu, lanjut Iwa, ini sebagai bentuk dukungan pemerintah Jawa Barat dalam melestarikan batik. Sebab, batik bukan hanya dengan membeli saja, tetapi juga menggunakannya dengan memakai batik itu sendiri. Sehingga, batik akan selalu melekat dan diingat oleh masyarakat. “Mari kita beli batik, mencintai, dan menggunakannya,” pungkasnya.(Jfr)
Leave a Reply