Mahasiswa Kecam Bupati Bekasi Yang Tidak Peduli Terhadap Guru Honor


Dejabar.id, Kota Bekasi – Senin (26/04/2021) perwakilan FPHI (front pembela honorer Indonesia) melakukan Long March dengan berjalan kaki ke istana untuk menyampaikan aspirasi yang diduga Bupati Bekasi Mengabaikannya dan akhirnya menyampaikan langsung keresahannya kepada Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.

Long march yang dimulai dari Kantor Bupati Bekasi menuju Istana Presiden sebagai wujud mencari keadilan dari kezaliman yang dialami oleh beberapa Guru Honorer Yang tergabung di FPHI dan selalu menyarakan perjuangannya aspirasinya yang tidak di gubris oleh Bupati Bekasi Terkait Gaji dan Janji Bupati Bekasi.

“Menjadi Citra Buruk Pendidikan di Kabupaten Bekasi yang tidak menghargai dan menepati janji kepada Guru Tenaga Kependidikan (GTK) non ASN dari Bupati sendiri sebagai Kepala Daerah. Yang menjanjikan seperti gaji Rp1,8 dinaikan Rp 1 juta menjadi Rp2,8 juta nyatanya baru terealisasi Rp300 ribu. Ini sudah membodohi Guru Honor bagi saya, seharusnya Bupati Bisa menepati janjinya! Sesampainya Perwakilan FPHI (front pembela honorer Indonesia) melakukan Long March dengan berjalan kaki ke istana” Ujar Puji Nugraha Ridwan Ketua Bem Fikom Ubhara Jaya.

Seharusnya Bupati bisa menyelesaikannya dan DPRD Kabupaten Bekasi pun seharusnya turun tangan terhadap keresahan Guru Tenaga Kependidikan (GTK) non ASN tersebut, apalagi sekitar semingguan di istana yang akan di lanjut ke Komnas HAM gerakan tersebut

“Jangan buat malu dan menurunkan jasa Guru Honor di Kabupaten Bekasi, Mereka mempunya jasa yang besar terhadap anak bangsa. Akan tetapi malah saya menduga Bupati Bekasi tidak mempunyai hati nurani terhadap jasa guru saat ini, apalagi janji manisnya yang tidak bisa di tepati” Ujar Puji Nugraha Ridwan

Menurut Ketua BEM tersebut yang dinyatakan bahwa ini semua sudah masuk perencanaan daerah, akan tetapi ini semua bicara tentang jasa guru, mereka yang butuh dalam perekonomiannya untuk kesehariannya. Ini semua kita sebagai mahasiswa patut peduli terhadap hal ini.

“Saya mengecam Keras Bupati Bekasi dan Ketua DPRD Kabupaten Bekasi untuk segera menyelesaikan kasus ini, jika tidak terselesaikan juga maka saya nyatakan Bupati Bekasi gagal dan kami akan membuat konsolidasi besar besaran untuk membuat gerakan besar membantu Guru Honor tersebut” ujar Puji Nugraha Ridwan.