Dejabar.id – Gunung Simpay Desa Pagundan Kecamatan Lebakwangi Kabupaten Kuningan menyimpan cerita sejarah secara turun temurun. Di sini terdapat 9 makam-makam keramat yang dikeramatkan oleh warga sekitar.
Makam-Makam keramata tersebut diantaranya Makam Eyang Winanta Panenjoan (Aki Buyut Sakti), Ki Semar Kuncung Amarrulloh, Buyut Saringsingan, Sutajaya, Arya Sampan, Kuwu Rongkah, Eyang Jagaraksa, Bujang Kembar, dan Eyang Ujung Tua.
Gunung Simpay sendiri merupakan sebuah bukit kecil yang terletak sekitar 200 meter dari pemukiman masyarakat Desa Pagundan. Di sini, terdapat beberapa makam keramat yang tersebar di area Gunung Simpay. Selain makam keramat, ada juga pemakaman umum, namun lokasinya masih berada di dekat pemukiman.
Makam-Makam keramat tersebut sangat unik, sebab bentuk nisannya berbeda dengan nisan makam pada umumnya. Nisan-nisan tersebut sangat sederhana, terbuat dari bongkahan batu, yang kemudian ditutupi dengan batu-batu.
Di salah satu makam, tepatnya di makam Ki Semar Kuncung Amarrulloh, terdapat punden berundak dari bebatuan ciri khas kebudayaan zaman pra sejarah. Konon katanya, tokoh yang bersemayam di makam tersebut merupakan utusan dari Sunan Gunung Jati di Cirebon, untuk menyebarkan ajaran Islam di Luragung dan sekitarnya.
Menurut tokoh pemuda Desa Pagundan, Iway, makam-makam keramat tersebut bersemayam tokoh-tokoh leluhur Desa Pagundan. Masyarakat sangat menghormatinya dan kerap melakukan adat tradisi setiap tahunnya.
“Dulu waktu saya kecil banyak orang-orang yang datang ke sini untuk berziarah,” jelasnya, Rabu (24/3/2021).
Iway menjelaskan, biasanya tiap malam Jumat masyarakat Desa Pagundan melaksanakan tawasulan. Selain itu, ada juga semacam ritual tolak bala dengan menyembelih kambing, yang masih berlangsung hingga sekarang.
Dengan adanya makam-makam keramat ini, lanjut Iway, dirinya berharap agar bisa dijadikan kawasan wisata religi. Apalagi, pihak pemerintah Kecamatan dan Desa menunjukkan bentuk dukungannya terhadap potensi wisata Desa Pagundan.
“Kami juga dapat dukungan dari Desa maupun Camat untuk mengembangkan potensi wisata regili di Gunung Simpay Desa Pagundan, syukur sekali kalau ada investor yang mau kerjasama,” jelasnya.
Hal senada pun diungkapkan oleh Juru Kunci situs makam Gunung Sinoay, Ading. Memang banyak yang berkunjung ke makam-makam keramat tersebut, bahkan ada juga yang datang dari jauh, seperti dari Karawang, Tasikmalaya, bahkan luar Pulau Jawa. Mereka datang karena melihat informasi dari internet, penasaran kemudian datang ke Desa Pagundan.
Karena itu, dengan dikembangkan sebagai wisata religi, maka Desa Pagundan bisa semakin dikenal oleh masyarakat, dan bisa memajukan perekonomian masyarakat.
“Semoga bisa secepatnya menjadi wisata religi,” harapnya terkait potensi wisata Gunung Simpay Desa Pagundan Kuningan.
Leave a Reply