DEJABAR.ID, CIREBON – Peran para santri dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia sangat besar. Hal tersebut dibuktikan dengan pertempuran 10 November 1945 di Surabaya, yang didominasi oleh para santri. Karena pada saat itu, tentara dan polisi masih belum terkonsolidasi.
Hal tersebut diungkapkan oleh calon wakil presiden Ma’ruf Amin dalam kunjungannya ke Pondok Pesantren (Ponpes) Babakan Ciwaringin, Kabupaten Cirebon, yang merupakan salah satu rangkaian safari politiknya di Jawa Barat, Senin (25/2/2019).
“Peran santri sangat besar dalam memperjuangkan kemerdekaan, karena saat itu NKRI baru berumur 2 bulan setelah merdeka,” jelasnya.
Ma’ruf melanjutkan, saat itu para santri di Babakan Ciwaringin berangkat ke Surabaya untuk melawan dan mengusir penjajah Belanda. Sebelumnya, tokoh pahlawan Indonesia, KH. Hasyim Asyari, membuat fatwa bahwa melawan penjajah hukumnya fardhu ain. Makanya keluarlah resolusi jihad pada 22 Oktober 1945.
“Dan kabarnya, para santri yang membunuh Jenderal Mallaby dari penjajah saat pertempuran di Surabaya adalah santri dari Babakan Ciwaringin ini,” tuturnya.
Saat itu, lanjutnya, yang diingat oleh masyarakat hanyalah pertempuran 10 November saja yang kemudian ditetapkan sebagai Hari Pahlawan. Padahal, ada hari di mana para santri berkontribusi besar, yakni pada tanggal 22 Oktober 1945.
“Karena itu, Presiden Jokowi menetapkan 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional pada tahun 2015 lalu,” jelasnya.
Karena itu, lanjutnya, dirinya dan para ulama menaruh penghormatan besar kepada Jokowi yang telah mengangkat derajat para santri, dengan menetapkan Hari Santri Nasional. Ini merupakan bentuk kepedulian besar kepada para santri, terutama mereka yang berjuang melawan penjajah pada masa kemerdekaan.
Untuk itulah, tambahnya, dirinya bersedia menjadi pendamping Jokowi dalam Pilpres 2019 ini, karena Jokowi mencintai Islam, mencintai santri, serta bukan hanya janji saja tapi juga terbukti.
“Seperti istilah para ulama, yaitu memperbesar manfaat dan maslahat, menyempurnakan manfaat dan maslahat, serta menambahkan manfaat dan maslahat dari apa yg sudah ada sekarang. Karena sudah ada pondasinya, maka harus diteruskan,” pungkasnya.(Jfr)
Leave a Reply