
TANGSEL, Dejabar.id – Setelah menjabat sebagai Gubernur Banten periode 2017-2022, Wahidin Halim (WH) membagikan pendapatnya mengenai karakter masyarakat Banten.
Menurutnya masyarakat Provinsi Banten dinilai permisif terhadap kasus korupsi, sehingga tidak heran jika Banten menduduki peringkat ke-9 sebagai provinsi dengan tingkat korupsi tertinggi di Indonesia.
“Banten itu masyarakatnya permisif terhadap korupsi, kalo kita terapkan ‘lawan korupsi’ mereka diem,” ujar Wahidin dalam talk show Kick Tangsel pada Senin (29/8/2022).
Wahidin juga menilai bahwa masyarakat Banten hanya bisa memberikan kritik tanpa mau ikut berpartisipasi.
“Memang Banten itu orangnya cuma tukang kritik,” katanya.
Selain masyarakatnya, Wahidin Halim juga mengkritik para kepala daerah salah satunya Walikota Serang, yang dinilai tidak memiliki inisiatif.
Hal tersebut didasari dari banyaknya permasalahan yang harusnya menjadi tugas Walikota Serang namun diselesaikan oleh Gubernur Banten. WH pun memberi contoh salah satunya permasalahan Revitalisasi Banten lama.
“Yang bangun drainase itu kan saya, lingkungan kesultanan. Banjirnya kan sebenernya dari Sindangheula. Apa penyebab banjirnya, yaitu kali (bantaran sungai) dijadiin rumah. Itu korban dari society yang tidak dikendalikan dengan walikota yang sama sekali tidak punya inisiatif, rata-rata disana begitu,” ujar Wahidin.
Ketika disinggung mengenai masalah banjir, Wahidin menyebut bahwa seharusnya walikota lah yang harus membenahi, baik drainase maupun kebersihan.
“Ga ada urusan kebersihan, drainase, dan sebagainya itu tugas walikota, bukan tugas gubernur,” tambahnya.
Selain permasalahan Kota Serang, Tokoh Masyarakat Tangsel, Saleh Asnawi juga menyinggung terkait adanya daerah dan desa tertinggal di wilayah Pandeglang.
“Di pandeglang itu, ada beberapa informasi mengenai daerah dan desa tertinggal sekitar 127,” ucap Saleh.
Mendapat pertanyaan seperti itu, Wahidin Halim tetap melempar kesalahan kepada Bupati Pandeglang atas masalah tersebut.
“Yang ninggalin kepala daerahnya, gimana engga tertinggal. Jalan engga pernah dibangun. Jadi keliru kalo orang menyalahkan Gubernur, salah dia,” jawab Wahidin. (Bum)
Leave a Reply