MAJALENGKA, Dejabar.id – Ribuan warga tampak antusias menyaksikan prosesi adat ‘Nyiramkeun Pusaka Talaga Manggung’ yang merupakan kegiatan rutin setiap tahun yang dilakukan keturunan Kerajaan Talaga Manggung melakukan tradisi nyiramkeun pusaka di Museum Talagamanggung yang terletak di Kecamatan Talaga, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.
Tradisi yang digelar setiap satu tahun sekali itu, membersihkan benda-benda pusaka peninggalan Kerajaan Talaga Manggung yang pernah ada di Majalengka sejak 1371 – 1819 SM. Pusaka itu antara lain, goong renteng, tumbak, panah, keris, mariem, uang, dan lain-lain yang sudah disimpan dan dipajang lebih dulu.
Selain itu, terdapat juga dua patung berukuran setinggi 20 cm, yang disimbolkan sebagai patung anak Raja Talaga Manggung yakni Ratu Simbar Kancana dan Raden Panglurah.
Acara diawali dengan arak-arakan dari Alun-alun Kecamatan Talaga sambil membawa dua patung Simbar Kancana dan Raden Panglurah yang dibawa oleh mojang dan jajaka, dengan mengendarai kereta kuda kencana hingga di depan Musium Talagamanggung, sambil disambut dengan gemelan pencak silat.
Setelah itu, patung disimpan di atas panggung untuk dimandikan oleh keturunan kerajaan. Patung Raden Panglurah dimandikan di baskom oleh dua laki-laki yang masih keturunan raja.
“Saya harap kita sebagai keluarga besar Talaga Manggung dan masyarakat bisa merawat dan menjaga warisan budaya talaga manggung. Akan kita kumpulkan dan kita bangkitkan kembali budaya warisan ini” ucap Anggota Komisi I DPR RI TB Hasanuddin dalam sambutannya, Senin (12/9/2022).
Menurutnya banyaknya peninggalan dari kerajaan Talagamanggung yang hilang disebabkan rusak karena termakan usia, diambil pemerintahan Hindia Belanda dikala menjajah Indonesia dan kurangnya kepengelolaan semasa dulu disebabkan belum adanya wadah seperti saat ini.
TB Hasanuddin yang lahir dan besar di Majalengka ini mengajak para masyarakat dan generasi muda khususnya untuk selalu merawat, melestarikan dan menjaga tradisi maupun budaya daerah.
Oleh karena itu, Anggota DPR dari Dapil Jawa Barat IX ini mengajak keluarga besar Talaga Manggung dan masyarakat untuk mengumpulkan benda penginggalan ini di Museum Talagamanggung.
“Kami akan perbesar lagi museum ini, karena saya yakin bahwa pusaka dan warisan Talaga Manggung itu tersebar dimana-mana. Akan kami coba himpun di tempat yang semestinya,” tuturnya.
Selain Kirab Barang Pusaka juga dimeriahkan pula oleh pementasan seni budaya yang merupakan aset kesenian daerah yang terdapat di wilayah Talaga. []
Leave a Reply