DEJABAR.ID, CIREBON-Menjelang datangnya akhir tahun, tren kenaikan harga pasar sudah kerap terjadi. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah datangnya musim hujan yang mengakibatkan panen menjadi terganggu. Sehingga, membuat stok yang berkurang.
Karena itu, untuk mencegah kenaikan harga pasar, terutama sembako, Bank Indonesia bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Cirebon menggelar pasar murah untuk masyarakat. Pasar murah ini digelar selama tiga hari, yakni di halaman Masjid Nurul Amal, Perumnas, Kota Cirebon pada hari Rabu dan Kamis, serta di depan Pasar Kramat Siliwangi Kota Cirebon pada hari Jumat.
Menurut Deputi Kepala Bank Indonesia Perwakilan Cirebon Rawindra, pasar murah ini bertujuan agar menstabilkan harga pasar yang biasanya naik menjelang akhir tahun. Dan dalam pasar murah ini, ada selisih harga Rp 1000 hingga Rp 5000 dibandingkan harga pasar.
“Contohnya seperti bawang merah yang di pasar dijual hingga Rp 25.000. Tapi di sini kita jual Rp 20.000,” jelasnya saat ditemui Dejabar.id di pasar murah yang digelar di halaman Masjid Nurul Amal, Perumnas, Kota Cirebon, Rabu (28/11/2018).
Dalam pasar murah ini, lanjut Rawindra, terdapat beberapa stand yang menjual bahan-bahan pangan pokok masyarakat, seperti beras, bawang merah, tepung terigu, telur, daging ayam, gula, garam, dan sayuran holtikultura. Selain itu, juga terdapat beberapa mini bazar yang menyediakan makanan ringan.
Selain itu, lanjutnya, Bank Indonesia juga menyediakan penukaran uang bagi masyarakat yang membawa uang besar dan tidak punya kembalian. Sehingga, masyarakat bisa dengan nyaman berbelanja di pasar murah.
“Dengan begini, semoga harga-harga pasar bisa kembali stabil,” jelasnya.
Sedangkan menurut Sekretaris Daerah Kota Cirebon Asep Dedi, Pemerintah Daerah Kota Cirebon sangat mengapresiasi upaya Bank Indonesia dalam rangka menstabilkan harga pangan. Karena, menjelang akhir tahun ini sangat rawan terjadinya lonjakan harga.
“Menjelang musim hujan biasanya banyak yang mengalami gagal panen, yang menyebabkan berkurangnya stok. Sehingga, harganya menjadi naik,” tuturnya.
Dari pemantauan BPS di lapangan, lanjutnya, memang sudah ada beberapa bahan pangan yang mengalami kenaikan harga. Karena itu, TPID berupaya kerasa agar menstabilkan harga, salah satunya adalah dengan pasar murah ini.
Meskipun musim hujan biasanya ada kekurangan stok. Namun berdasarkan data di Bulog, stok beras masih aman hingga tahun 2020 nanti.
“Semoga tidak terjadi kenaikan harga dan inflasi, sehingga kebutuhan masyarakat bisa terpenuhi semua,” pungkasnya.(Jfr)
Leave a Reply