Press ESC to close

Patah Hati? Wajib Nonton 5 Film ini!

  • September 25, 2019

dejabar.id – Resiko jatuh cinta salah satunya adalah patah hati. Tidak ada orang yang terbiasa dengan sakitnya patah hati, apalagi kebal karenanya. Alih-alih mengurung diri seharian dalam kamar, Sahabat Dejabar bisa menonton film-film ini untuk memberikan dorongan move on! Berikut ini adalah film-film tentang seseorang yang mampu berdamai dengan luka. Deretan patah hati tergagah yang ada dalam bentuk film.

  • “(500) Days of Summer” (2009)

“You weren’t wrong, Tom. You were just wrong about me.” –Summer Finn, (500) Days of Summer.

Salah satu film “klasik” tentang patah hati. Menceritakan tentang sebuah hubungan tak imbang antara laki-laki dan perempuan, berpusat pada 500 hari yang dilalui Tom Hansen (Joseph Gordon-Levitt) dan Summer Finn (Zooey Deschanel) yang jatuh cinta, berhubungan, dan berpisah secara tiba-tiba. Summer adalah gadis yang bebas, tidak ingin terikat dan tidak sedang mencari kekasih. Dengan hubungan yang tanpa status, hari-hari yang mereka lewati bisa saja berarti momen terakhir, perpisahan, karena Summer hanya melakukan apa yang dia inginkan. Tom hanya salah mengartikan keintiman mereka sebagai sebuah ikatan, sehingga ketika Tom ditinggalkan, dia bertanya-tanya, apa yang salah?

Mencintai seseorang bisa terjadi secara singkat, sekejap, tetapi melupakannya jelas akan membutuhkan waktu lama.

  • “Eternal Sunshine of The Spotless Mind” (2004)

“If only I could meet someone new. I guess my chances of that happening are somewhat diminished, seeing that I’m incapable of making eye contact with a woman I don’t know.” –Joel, Eternal Sunshine of The Spotless Mind.

Joel Barish (Jim Carrey) pemuda introvert dan Clementine Krucyznski (Kate Winslet), seorang gadis ekstrovert. Hubungan mereka pada mulanya menyenangkan, setiap hari mereka menemukan hal menarik dan dapatpelajari satu sama lain. Joel pemikir, Clem kreatif. Joel puitis, Clem impulsif. Hingga sampai pada satu titik, hubungan mereka mulai tidak sehat. Sampai suatu hari Clem si impulsif meledak. Dia merasa Joel telah merubahnya menjadi gadis yang tidak menyenangkan, dan dia tidak suka itu. Sehingga Clem datang ke sebuah perusahaan bernama Lacuna Inc, yang memberikan jasa penghapusan memori untuk menghilangkan semua kenangannya bersama Joel. Joel yang tidak terima, akhirnya memutuskan untuk melakukan hal serupa: mengkhilangkan paksa kenangan bersama Clem.

Namun sesungguhnya, luka pun bisa disembuhkan dengan perasaan yang sama.

  • “La La Land” (2016)

“I’m always gonna love you.” –Mia, La La Land.

La La Land adalah sebuah film musikal yang menceritakan kisah tentang Mia (Emma Stone) dan Sebastian (Ryan Gosling) yang sama-sama mengejar impian di Los Angeles. Mia bercita-cita menjadi aktris sementara Sebastian adalah seorang musisi jazz berbakat sekaligus idealis yang ingin mempunyai klab jazz. Cita-cita dan idealisme masing-masing itu pulalah yang membuat mereka saling jatuh hati dan menguatkan satu sama lain. Namun ternyata tak mudah mewujudkan cita-cita tersebut. Realita menjegal usaha mereka untuk mewujudkan cita-cita, bukan hanya itu, hubungan mereka pun kian lama kian merenggang, hingga akhirnya mereka memutuskan untuk melangkah di jalannya masing-masing.

Terkadang cinta memang tidak harus memiliki. Kendati demikian, kisah cinta yang pernah ditempuh bersama adalah satu fase indah yang pernah menghiasi kehidupan.

  • “5 Centimeters Per Second” (2007)

Akari Shinohara: “The speed at which the sakura blossom petals fall… Five centimeters per second.”
Takaki Toono: “It must really be a lonelier journey than anyone could imagine.”

Film yang sungguh indah, ya visual, karakter, ceritanya, juga patah hatinya. Film animasi karya Makoto Shinkai ini mengisahkan tentang Tohno Takaki dan Shinohara Akari yang sudah akrab dari kecil, terpaksa dipisahkan oleh jarak. Takaki kerap menerima surat dari Akari bisa jadi telah memiliki kehidupan yang berbeda. Terbagi dalam 3 chapter yang masing-masing memiliki alur cerita yang bisa dinikmati seakan-akan kehidupan mereka terus berjalan. Sampai pada di adegan pertemuan Akari dan Takaki dewasa yang menguras air mata. Dan klimaksnya di chapter 3.

Terpisah oleh jarak, terhalang oleh waktu, terlewati begitu saja dan seperti itukah cara mereka saling mencintai?

  • “Tomorrow I Will Date with Yesterday’s You” (2016)

“We’ll see each other again.” –Takatoshi, Tomorrow I Will Date with Yesterday’s You.

Cerita dari film ini sudah tergambar dari judulnya. Menceritakan pertemuan antara Minamiyama Takatoshi (Fukushi Sota) dan Fukuju Emi (Komatsu Nana), yang berasal dari dua dunia yang berbeda. Di dunia pertama, yang menjadi latar cerita, apa yang telah terjadi adalah masa lalu dan apa yang akan terjadi berarti masa depan. Sementara bagi Emi, yang datang dari semesta paralel, waktu berjalan berlawanan, yang akan terjadi adalah masa lalu dan apa yang sudah terjadi adalah masa depan. Bagi Emi, besok adalah kemarin. Awal dan ujung kehidupan mereka saling terkait, sehingga mereka bisa bertemu. Dan sayangnya, mereka saling jatuh cinta.

Pertemuan pertama untuk Takatoshi, pertemuan terakhir bagi Emi. Begitu pun sebaliknya.

Lima film di atas menunjukkan berbagai bentuk dan penyebab patah hati. Namun, patah hati bukan akhir dari segalanya. Kita masih bisa bangkit dan memulai kembali. Move on bukan berarti tentang melupakan, melainkan perihal melanjutkan. Bukan begitu, Sahabat Dejabar?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *