Press ESC to close

Pembangunan Akses Road Pelabuhan Patimban Tak Ramah Lingkungan, Warga Protes Dinding Rumahnya Banyak Retak 

  • November 15, 2018

DEJABAR.ID, SUBANG – Kontraktor Pembangunan Akses Jalan menuju Pelabuhan Patimban melaksanakan musyawarah dengan perwakilan warga yang terdampak pembangunan tersebut. Bertempat di Kantor Desa Gempol, musyawarah tersebut dihadiri perwakilan dari PT Shimizu, Konsultan Katahira, Perwakilan Kementrian PUPR, Kepala Desa Gempol serta beberapa tokoh masyarakat, Kamis pagi(15/11/2018).
Lili Daryana berharap adanya pembangunan tidak merugikan petani di sekitar area. Ia sendiri mendukung adanya pembangunan tersebut namun ia ingin dampak dari pengarugan tidak merugikan petani.
“Jangan sampai merugikan para petani terutama jangan sampai lahan arugan jadi sarang tikus,” kata Lili
Selain itu ia meminta hal seperti saluran air jangan sampai ditutup. Lalu, batas pengarugan juga diperjelas agar tidak melebar ke lahan warga.
Sementara itu, Kepala Desa Gempol Mayo Sumaryo berharap adanya pembangunan proyek apapun tidak meninggalkan kearifan lokal.
“Jadi bisa sosialisasi atau izin dulu, kami juga berharap ada kerjasama yg baik antara kami pemerintah desa dan pihak shimizu,” kata Mayo.
Perwakilan PT Shimizu Joko mengatakan bahwa pihaknya akan berusaha agar pembangunan yang dilaksanakan tidak merugikan masyarakat.
“Kami berupaya semaksimal mungkin  untuk mengatasi semua hal yang di anggap merugikan warga sekitar,” ucap Joko.
Ia juga memohon maaf jika diawal kehadirannya bersama dengan masyarakat minim komunikasi atau kurang untuk saling sapa.
“Bagi masyarakat terdampak kita akan perhatikan sesuai masalahnya masing-masing,” jelas Joko.
Lalu Febian dari Kementrian PUPR berharap untuk masyarakat terdampak terutama yang terkena getaran alat pancang di relokasi. Selain itu, rumah-rumah warga yang retak akibat getaran alat pancang juga bisa diperbaiki oleh perusahaan terkait.
“Kita berharapnya begitu, kerusakan rumah bisa segera diperbaiki yang agak parah direlokasi dulu,” kata Febian.
Lalu hasil dari musyawarah antara Kontraktor bersama warga terdampak didapati sebagai berikut yakni Secara umum masyarakat tidak keberatan atas rencana pembangunan basecamp PT Shmizu, PP serta Bangun Cipta di Desa Gempol. Hanya warga meminta agar aktivitas pembangunan tidak mengganggu lingkungan sekitar baik polusi udara, air serta gangguan lain.
Sebelumnya dalam tes pile pemasangan tiang pancang beton terjadi getaran yang menyebabkan rumah warga retak serta beberapa tembok sebagian roboh dipemukiman warga yang tidak jauh dari proyek tersebut.(Ahy)
 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *