DEJABAR.ID, CIREBON – Pemerintah Kota Cirebon bersama dengan instansi terkait lainnya gelontorkan pangan murah dalam rangka intervensi pasar jelang Lebaran 2019. Penggelontoran pangan tersebut dilakukan di dua acara sekaligus, masing-masing di pasar murah produk pangan yang digelar di depan Pasar Kramat serta operasi pasar murah (OPM) bersubsidi yang serentak digelar hari ini, Kamis (16/5/2019).
Pasar murah produk pangan yang ada di depan Pasar Kramat Kota Cirebon akan berlangsung selama dua hari, masing-masing 16 hingga 17 Mei 2019. Pasar murah produk pangan ini juga akan digelar di 2 titik lainnya yaitu di halaman masjid raya At Taqwa tanggal 20 hingga 22 Mei dan di lapangan masjid Nurul Iman, Perumnas Cirebon pada 23 hingga 24 Mei 2019.
Untuk pasar murah produk pangan, dijual sejumlah pangan yang sangat dibutuhkan masyarakat saat ini. Seperti telur, minyak goreng, gula, tepung terigu, beras, bawang merah, hingga daging beku. Semua dijual di bawah harga pasaran.
Seperti telur misalnya, dijual hanya seharga Rp 21 ribu per kilo. Harga ini jauh di bawah harga telur yang dijual di pasar tradisional yang mencapai Rp 23 ribu hingga Rp 24 ribu per kilo. Karena murah, tak sampai satu jam telur sebanyak 1 kuintal telur langsung habis terjual. Banyaknya permintaan, membuat penjualan telur dibatasi. Paling banyak warga hanya bisa membeli sebanyak 2 kg.
Selain pasar murah produk pangan, secara serentak di 22 kelurahan di Kota Cirebon juga dilakukan operasi pasar murah (OPM) bersubsidi. Sebanyak 9.200 paket bersubsidi disiapkan untuk warga berisi beras 5 kg, gula pasir 3 kg dan minyak goreng satu liter. Total harga paket tersebut sebesar Rp 113 ribu, namun mendapatkan subsidi dari Pemprov Jabar maupun Pemkot Cirebon sehingga masyarakat hanya perlu menebus satu paket dengan harga Rp 52 ribu.
Adapun OPM bersubsidi tersebut dananya berasal dari Pemprov Jabar dan Pemkot Cirebon. Sebanyak 6 ribu paket dari Pemprov Jabar dan sisanya dari Pemkot Cirebon.
Menurut Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon, Asep Dedi, jika Pemerintah Kota Cirebon bekerja sama dengan instansi terkait lainnya yang tergabung dalam Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Cirebon akan terus berupaya melakukan intervensi pasar.
“Tujuannya agar masyarakat bisa mendapatkan harga pangan yang lebih murah dibandingkan harga di pasar,” ungkap Asep, Kamis (16/5/2019)
Dengan adanya pasar murah maupun OPM bersubsidi tersebut, lanjutnya, diharapkan bisa mengendalikan harga dan harga-harga pangan di pasaran tidak akan terlalu tinggi lagi. Sehingga sisa uangnya bisa digunakan untuk keperluan lainnya.
Sedangkan menurut Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Cirebon, M. Abdul Majid Ikram, OPM dan pasar murah adalah dua konteks yang berbeda. OPM bersubsidi bertujuan untuk membantu rumah tangga miskin, yang dilakukan dari Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kota Cirebon. Sedangkan pasar murah adalah yang dilakuan oleh TPID Kota Cirebon, yang merupakan alternatif dengan harga yang terjangkau, dan langsung
“Sasarannya berbeda. Di pasar murah ini sekaligus juga mengedukasi kepada pedagang bahwa boleh naik tapi sewajarnya,” pungkasnya.(Jfr)
Leave a Reply