Press ESC to close

Penggiat Budaya Desa Bodesari Luncurkan Pujasera Pelangi

  • September 8, 2018

DEJABAR.ID, CIREBON – Cirebon terkenal sebagai wisata dan budayanya yang bermacam-macam. Bahkan tiap tempatnya, ada keunikan tersendiri, seperti wilayah yang khusus batik, industri rotan, kuliner, dan lain-lain.
Melihat hal itu, beberapa penggiat budaya di Desa Bodesari, Kecamatan Plumbon, Kabupaten Cirebon, menginginkan desanya menjadi pusat kuliner tradisional dan merakyat. Untuk itu, dibuatlah sebuah konsep wisata kuliner bernama Pujasera Pelangi.
Menurut salah satu penggiat budaya di Desa Bodesari, Dewata Indra Cahya, bahwa dirinya bersama yang lainnya ingin menjadikan desanya dikenal sebagai desa kuliner. Apalagi, di desa-desa sekitarnya sudah dikenal dengan desa rotan, desa batik, desa industri, desa wisata, dan lain-lain.
“Kami ingin desa kita menjadi wisata kuliner yang khusus menyediakan jajanan rakyat,” jelasnya ketika ditemui dejabar.id saat launching perdana Pujasera Pelangi di Desa Bodesari, Kecamatan Plumbon, Kabupaten Cirebon, Sabtu (8/9/2018) malam.
Adapun nama Pujasera sendiri merupakan singkatan dari Pusat Jajan Selera Rakyat. Istilah ini mungkin masih asing bagi warga Jawa Barat, namun sudah sangat umum bagi warga Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Sedangkan nama Pelangi digunakan karena jajanan tradisional yang disediakan bermacam-macam, seperti bakso selimut, mie ayam, nasi jamblang, kwetiaw, nasi goreng, roti bakar, jamu tradisional, sop buah, jus, sate ayam, singkong keju, dan lain-lain.
“Konsep Pujasera Pelangi ini seperti food court yang hanya menyediakan satu kasir dengan banyak penjual,” jelasnya.
Meskipun mengambil tempat yang masuk ke dalam gang-gang dan bukan di pinggir jalan raya, Dewa mengaku kalau masyarakat di Kabupaten Cirebon ini memiliki keunikan tersendiri, dan menyebar. Sehingga, meskipun berada di daerah pedalaman, masih tetap banyak dilewati oleh masyarakat.
Dalam launching Pujasera Pelangi tersebut, menampilkan berbagai macam sanggar seperti Sanggar Hidayat Jati, Sanggar Cakra buana, Sanggar Tritunggal Budaya, Sanggar Manunggaling Dharma Sastra, Sanggar Kelapa Jajar, Multi Actor Teater, Teater Reka, dan stand up comedy.
Dengan adanya Pujasera Pelangi ini, lanjut Dewa, dirinya bisa memajukan budaya baru di desanya, selain dirinya bergelut di bidang seni dan budaya.
“Marilah kita kerja sama di sini, bukan untuk berdiri sendiri. Ayo kita berkoalisi. Dan untuk jangka panjangnya, semoga antar desa bisa berdampingan dan bisa menjadi wisata kuliner,” pungkasnya. (jfr)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *