CIREBON – Revitalisasi Terminal Tipe A Harjamukti Kota Cirebon, telah rampung pada 2021 akhir setelah dibangun selama dua tahun. Fasilitas dan bangunan baru sudah siap untuk digunakan.
Wakil Walikota Cirebon, Eti Herawati menjelaskan, revitalisasi Terminal Harjamukti diharapkan semakin mempermudah masyarakat dalam memanfaatkan transportasi publik berupa bus.
Sehingga mobilitas masyarakat pengguna transportasi publik menjadi lebih aman dan nyaman.
“Kami tentu berharap agar terminal ini bisa segera beroperasi. Dengan gedung dan fasilitas yang baru, lebih modern, kami harapkan dapat bermanfaat untuk masyarakat. Sehingga lebih aman dan nyaman, serta memudahkan,” ungkap Eti, Kamis (10/2/2022).
Eti menilai, pembangunan bangunan baru Terminal Tipe A Harjamukti Kota Cirebon sangat penting sebagai transportasi. Apalagi, Kota Cirebon sebagai daerah perlintasan maupun tujuan, sangat terbantu dengan hadirnya bangunan baru Terminal Harjamukti.
“Kami berterimakasih atas revitalisasi terminal ini yang telah rampung. Sinergi antara Pemerintah Daerah Kota Cirebon, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dan pemerintah pusat tentu sangat dibutuhkan dalam menyukseskan pembangunan,” katanya.
Di tempat yang sama, Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan RI, Drs. Budi Setiyadi, S.H., M.Si. mengatakan, revitalisasi Terminal Harjamukti telah rampung pada 2021 akhir setelah dibangun selama dua tahun.
Terhadap bangunan terminal lama di bagian depan, sambung Budi, pihaknya akan melakukan penghapusan. Direncanakan, lahan tersebut nantinya bisa dimanfaatkan untuk kepentingan swasta, baik secara penuh maupun melalui skema kerjasama.
“Dulu pernah dibuat FS (studi kelaikan), di sini potensinya untuk hotel atau mal atau kemudian rumah sakit. Tapi terakhir, sedang kita dorong, di lahan yang di depan itu kita gunakan untuk swasta untuk (bangun) rumah sakit,” jelas Budi.
Mengenai kesiapan operasional bangunan baru Terminal Harjamukti, dikatakan Budi, hanya tinggal penambahan-penambahan fasilitas yang sifatnya minor. Pada tahun ini, pihaknya telah menginstruksikan kepada Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) wilayah Jawa Barat untuk memindahkan pelayanan dan aktivitas ke bangunan terminal yang baru.
“Di tahun ini juga, saya sudah minta kepada kepala BPTD untuk dipindahkan ke belakang dan yang di depan langsung ditutup. Sambil menunggu penghapusan, kemudian akan ditutup sekaligus. Semua kegiatan di belakang ini,” katanya. (jufri)
