DEJABAR.ID, SUBANG – Himpunan Mahasiswa Manajemen Informatika (HIMMI) pada Jurusan Manajemen Informatika Program Studi Sistem Informasi Politeknik Negeri Subang sukses menggelar kegiatan DIFEST (Digital Festival) Subang 2019.
Kegiatan bertajuk ‘Building Our Future with Culture and Technology’ yang dihelat Sabtu (22/6/2019) di Kampus Politeknik Negeri Subang ini, juga diisi oleh seminar teknologi yang menghadirkan pembicara, yakni pengusaha muda nasional yang juga Founder Quranmemo (Indonesia Startup), Dimas Tekad.
Perwakilan panitia kegiatan Difest Subang 2019, Jihan Faujiah, mengungkapkan, kegiatan ini merupakan pertama kali diadakan di Subang. Difest sendiri merupakan kegiatan bidang IT (teknologi informasi) dengan cakupan tingkat Jawa Barat.
“Difest merupakan kompetisi besar dalam bidang teknologi yang diadakan setingkat provinsi. Ada beberapa provinsi yang diikutkan yakni Jawa Barat, DKI Jakarta dan Banten. Kegiatan ini dapat dijadikan motivasi bagi mereka yang awam untuk mengenal teknologi,” ujar Jihan.
Kegiatan Difest 2019 ini, sambung dia, merupakan langkah yang bagus dan terobosan positif di bidang keilmuan. Sebab, melalui Difest tersebut, Kabupaten Subang akan didorong agar siap secara teknologis untuk menyambut era persaingan ekonomi MEA.
“Melalui Difest ini diharapkan Subang menjadi kota yang siap menghadapi tantangan persaingan MEA terutama di bidang industri teknologi. Terlebih Subang akan segera memiliki pelabuhan internasional Patimban, sehingga tentu akan membutuhkan SDM-SDM berkualitas serta spesialis bidang teknologi. Kami para mahasiswa politeknik tertantang untuk berkontribusi atas kemajuan Subang,” paparnya.
Sementara itu, dalam paparannya, Founder Quranmemo (Indonesia Startup), Dimas Tekad, menyampaikan pentingnya generasi muda Indonesia menguasai teknologi guna menghadapi era ‘Industri 4.0’.
“Kita harus segera melakukan langkah-langkah kedepan agar tidak ketinggalan zaman oleh negara lain. Di ‘Industri 4.0’, semua negara bisa bergabung untuk memperebutkan lapangan pekerjaan; semua dapat berkesempatan bekerja di negara kita. Karena itu, kita harus mempersiapkan ilmu kita sebaik-baiknya,” papar Dimas.
Menurutnya, kedepan, semua akan menggunakan teknologi automatisasi, dimana semua pekerjaan atau kebutuhan berjalan sendirinya dengan program yang dibuat, yakni IOT (Internet of Things).
“Bisa jadi semua hal-hal yang ada di sekitar kita semua akan tergantung dari internet, computing dan server. Karena itu kita harus menguasainya agar tidak ketinggalan. Pesan saya, skill itu penting: imtaq (iman dan taqwa), akhlaq dan adab, ilmu dan amal. Jangan jadi konsumen, berkarya cari inovasi,” pungkasnya.(Ahy)