DEJABAR.ID, SUBANG -Polres Subang menggelar Forum Group Discussion (FGD) dengan tema “Memutus Mata Rantai Radikalisme dan Terorisme Guna Menjaga Kondusifitas Pasca Pemilu Kada 2018 dan Jelang Pilpres Serta Pileg 2019 di Wilayah hukum Kabupaten Subang”.
Forum Group Discussion (FGD) ini dihadiri oleh Plt Bupati Subang, Forkopimda Kabupaten Subang, serta para peserta undangan lainnya dari berbagai elemen masyarakat Kabupaten Subang. Kegiatan tersebut berlangsung di Grant Hotel Subang, Senin (3/9/2018).
Kapolres Subang AKBP Muhammad Joni, S.I.K., M. Si., menyampaikan, FGD yang mengambil tema “Memutus Mata Rantai Radikalisme dan Terorisme Guna Menjaga Kondusifitas Pasca Pemilu Kada 2018 Dan Jelang Pilpres Serta Pileg 2019 di Wilayah Hukum Kabupaten Subang”. Empat nara sumber yang dihadirkan diantaranya Kompol Asep M. Hamim, (Dit. Intelkam Polda Jabar), KH. Musfik Amrulah, (Ketua Nu Kabupaten Subang), Kepala Kemenag Kabupaten Subang, dan Dekan Universitas Subang.
Dalam sambutannya sekaligus membuka acara FGD tersebut Kapolres Subang AKBP Muhammad Joni mengatakan, kepolisian memiliki tugas menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat serta penegakan hukum.
Aapun kegiatan tersebut menurutnya bertujuan sebagai sebuah diskusi dan sarana berbagi ilmu pengetahuan aspek keamanan terkait antisipasi aksi radikalisme dan terrorisme dalam konteks menjaga kondusifitas pasca Pilkada 2018 dan menjelang Pilpres serta Pileg 2019 terkait antisipasi aksi radikalisme dan teroris.
“Dengan dilaksanakannya Forum Group Discussion ini diharapkan dapat menyatukan persepsi dan langkah-langkah antisipasi tindakan. Radikalisme dan terorisme agar tidak terjadi di kabupaten Subang” terangnya.
Kapolres melanjutkan, disetiap situasi dan kesempatan yang ada selalu memikirkan keamanan dan berusaha menciptakan situasi keamanan yang kondusif. Namun, dalam rangka mewujudkan hal itu, dibutuhkan dukungan seluruh elemen masyarakat kabupaten Subang.
“Hal itu dikarenakan untuk mewujudkan situasi kemanan yang kondusif bukan hanya tanggung jawab TNI dan Polri saja, tetapi membutuhkan partisipasi dari seluruh elemen masyarakat Kabupaten Subang,” jelas Joni.
Diakuinya, dibutuhkan sinergi kesadaran masyarakat bahwa menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat merupakan tanggung jawab bersama. Partisipasi aktif masyarakat melalui tokoh-tokoh masyarakat, agama, pemuda dan elemen masyarakat lainnya seperti ormas/LSM.
Sehingga, perbedaan pikiran adalah wujud kegembiraan dan bukan perpecahan. Dengan FGD ini diharapkan bisa menyamakan visi misi dan cara pandang bersama antara tokoh masyarakat lintas agama, forkopimda kabupaten Subang dalam menjaga kabupaten Subang tetap aman dan kondusif.
Kapolres Subang berpesan Kepada seluruh peserta yang mengikuti kegiatan tersebut. “semoga mendapatkan wawasan dari materi yang disampaikan Nara Sumber dan dapat menjadikan ilmu dan pengetahuan yang bermanfaat,” pungkasnya.
Seusai pemaparan dari para Narasumber dilanjutkan dengan pembacaan Deklarasi Bersama Serta Penandatanganan Naskah Deklarasi Damai pemilihan legislatif dan Pilpres 2019. Kegiatan dapat berjalan dengan aman dan kondusif.(ahy)
Polres Subang Gelar Diskusi "Memutus Mata Rantai Radikalisme dan Terorisme"
Previous Post
Si Jago Merah Hanguskan 120 Kios di Pasar Gedebage
Next Post
Leave a Reply