DEJABAR.ID, MAJALENGKA-Kemiskinan masih membelit sebagian warga di pelosok negeri ini. Seperti yang dialami Dewi Anggreni, warga Blok Sukajaya, RT 004/002, Desa Kutamanggu, Kecamatan Cigasong, Kabupaten Majalengka.
Wanita paruh baya ini tak dapat menutupi kesedihan diraut wajahnya yang sudah mulai keriput. semenjak ditinggal mati suaminya tujuh tahun yang lalu, kini hidupnya semakin tidak menentu.
Wanita berusia 60 tahun tersebut menjalani hidup dalam kemiskinan bersama anak semata wayangnya, Diah Rita Ekawati (38) serta cucunya Sultan Prasetyo (4) dan juga adiknya Resna Herdiana (52) yang sejak lulus SLTA mengalami gangguan jiwa.
Dewi saat ini menempati rumah peninggalan keluarga besarnya namun kondisinya cukup memprihatinkan. Karena, Dewi tidak mempunyai tempat tinggal pribadi dan tidak memiliki pekerjaan. Ini yang membuat Dewi kerap gundah gulaa.
Dewi mengaku selama ini untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari saja sangat sulit, karena anak semata wayangnya Diah Rita Ekawati, juga kini sudah bercerai dengan suaminya dan memiliki anak balita dan anaknya pun belum bekerja.
“Sejak ditinggal suami, hidup kami sangat susah dan rumah saja juga kami tidak punya. Bahkan, untuk kebutuhan hidup sehari-hari saja, selama ini kami mengandalkan pemberian dari saudara dan para tetangga, pakaian yang kami pakai pun, ini hasil pemberian dari tetangga,” paparnya, Jumat (12/10/2018).
Terlebih menurut dia, pada musim kemarau ini, air sumur yang ada di rumahnya kering terpaksa untuk keperluan mandi, cuci, kakus (MCK) memanfaatkan air sungai yang terdapat di sekitar desanya.
“Oleh sebab itu, kami berharap kepada pemerintah desa setempat maupun kepada Pemerintah daerah Kabupaten Majalengka agar memperhatikan dan memberi bantuan kepada dirinya,” ungkapnya.
Tak hanya itu, pihaknya juga mengakuinya selama ini seluruh keluarganya tersebut tidak tercover program bantuan dari pemerintah, seperti Program Keluarga Harapan (PKH) dan program lainnya.
Sementara, Kepala Desa Kutamanggu, Yayan Heryana membenarkan keluarga Dewi Anggreni termasuk warga tidak mampu, pihaknya mengaku telah mengajukan keluarga tersebut agar tercover program PKH ke Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Majalengka
“Sebenarnya di desa kami, yang termasuk keluarga kurang mampu itu tidak hanya Ibu Dewi, masih cukup banyak, kurang lebih 245 orang dan semuanya sudah kami ajukan ke Dinsos, namun sampai saat ini belum ada tanggapan apapun dari Dinas tersebut,” katanya.
Yayan berharap Dinsos Kabupaten Majalengka segera merealisasikan pengajuan dari Pemerintah Desa Kutamanggu, agar masyarakat yang tidak mampu dapat sedikit diringankan beban hidupnya. (jja)
Leave a Reply