DEJABAR.ID, CIREBON – Jajaran Satlantas Polres Cirebon Kota, Dispenda Kota Cirebon, Dinas Perhubungan Kota Cirebon, Jasa Raharja, dan TNI melakukan operasi gabungan untuk menjaring kendaraan yang belum membayar pajak, yang bertempat di depan Balai Kota Cirebon, Jl. Siliwangi Kota Cirebon, Rabu (12/9/2018). Puluhan kendaraan bermotor berhasil terjaring dalam operasi tersebut.
Menurut Kepala Cabang Dispenda Kota Cirebon, Agus Sugiono, bahwa di wilayah Kota Cirebon ini masih banyak kendaraan yang belum membayar pajak, atau KTMDU (Kendaraan Tidak Mendaftar Ulang), yakni sebanyak 70 ribu kendaraan, baik plat hitam, plat merah, dan plat kuning.
“Kita jaring kendaraan-kendaraan yang belum membayar pajak tahunan, dan tidak memiliki surat-surat lengkap,” jelasnya saat ditemui awak media, Rabu (12/9/2018).
Menurut Agus, kendaraan yang tidak membayar pajak akan dikenakan sanksi sebesar 2% dari nilai pajaknya selama sebulan. Artinya, jika setahun belum membayar pajak, maka sanksinya akan menjadi 24%.
Untuk itu, bagi pengguna kendaraan bermotor yang ingin langsung membayar pajak, sudah disediakan Samsat keliling di sekitar tempat operasi gabungan. Dan juga, bisa membayar di unit-unit Samsat seperti di Samsat induk, Samsat keliling, Samsat outlet, dan Samades atau Samsat masuk desa.
“Diharapkan agar para pengguna kendaraan bermotor ini membayar pajak tepat pada waktunya,” tuturnya.
Sedangkan menurut Kasat Lantas Polres Cirebon Kota AKP Rezkhy S, operasi gabungan ini merupakan upaya untuk menegakkan hukum. Karena, masih banyak kendaraan yang belum membayar pajak.
Selain itu, lanjut Kasat Lantas, juga dilakukan upaya tilang bagi pengendara kendaraan bermotor yang melanggar dan tidak mentaati peraturan, seperti tidak memakai helm, tidak menggunakan safety belt, dan lain-lain.
“Untuk masyarakat, kita imbau agar membayar pajak tepat waktu dan mentaati peraturan lalu lintas,” pungkasnya. (jfr)
Leave a Reply