DEJABAR.ID – JAKARTA – Dunia musik tanah air memang selalu menarik untuk dikupas. Salah satunya yakni grup musik RAN yang kini mencoba mengeksplorasi hal baru untuk keluar dari zona nyaman dalam bermusik dengan mencoba membikin konsep Space Continuum dalam pertunjukan musiknya.
Grup musik yang beranggotakan Rayi, Asta, dan Nino itu pertama kali memperlihatkan konsep Space Continuum di panggung We The Fest 2019 lalu yang merupakan sebuah metafora perjalanan musik RAN dari 2006 yang terangkum dalam seni pertunjukan selama 60 menit.
Konsep ini bercerita tentang umat manusia yang sedang mencari habitat baru karena bumi tercemar, rusak dan sudah tidak bisa dihuni lagi. Dalam pencariannya, akhirnya manusia menemukan sebuah planet yang bisa dihuni, yaitu Planet Waldor. Namun penduduk planet tersebut menolak keras kedatangan manusia.
“Kami juga sengaja membawa isu lingkungan ke dalam cerita ini sebagai pengingat buat kita semua bahwa bumi bisa saja rusak dan tidak bisa dihuni kembali kalu kita tidak segera mengubah kebiasaan buruk dalam kehidupan sehari-hari”, ujar Rayi dalam keterangan pers.
“Ini adalah momen pertama kami membawakan lagu kolaborasi RAN dengan Ramengvrl yang tak lama lagi akan dirilis. Untuk ukuran lagu yang mereka belum pernah dengar sama sekali, responnya begitu luar biasa tak terduga. Semoga ini menjadi pertanda yang baik,” ujar Asta.
Konsep Space Continuum tersebut rupanya disambut antusias oleh para penggemar RAN yang juga berharap bisa dibawakan saat melakukan tur konser ke kota-kota lain, agar mereka bisa ikut merasakan pengalaman baru tersebut. (Red/Tempo)