PANGANDARAN, DEJABAR.ID – Tanggul Sungai Citanduy yang berada di blok Dahon Malang, Dusun Sindangsari, Desa Banjarharja, Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, mengalami abrasi.
Beberapa pohon kini berada di tengah sungai akibat bibir tanggul tergerus arus sungai Citanduy lebih dari 80 sentimeter.
Bahkan di beberapa titik, warga setempat memperlihatkan terdapat banyak retakan di tanggul dan kini kondisinya kritis serta sangat rawan jebol.
Bila tanggul sungai Citanduy yang retak itu jebol, dipastikan sedikitnya 170 Kepala Keluarga di dua Desa akan diterjang banjir bandang.
Kedua Desa yang terancam banjir bandang tersebut yakni Desa Banjarharja dan Desa Cibuluh.
Ketua Rt 01 Desa Banjarharja Basuki mengharapkan pihak BBWS Citanduy (Balai Besar Wilayah Sungai) bisa segera melakukan penanganan tanggul yang mengalami abrasi dan retak.
“Jika terjadi banjir bandang ini mengancam 125 kepala keluarga dan 190 hektar lahan pertanian di Desa Banjarharja, sementara di Desa Cibuluh terdapat 45 kepala keluarga dengan lahan pertanian 75 hektar,” ujar Ketua RT 01, Desa Banjarharja, Besuki, Senin (7/2).
Basuki mengaku, lantaran khawatir tanggul jebol, warga sekitar bergiliran melihat kondisi tanggul.
Kecemasan warga semakin menjadi dengan curah hujan yang saat ini tinggi di wilayah hulu dan hilir sungai Citanduy sehingga debit air terus mengalami kenaikan.
“Kami sangat memohon kepada pihak BBWS Citanduy agar segera memperbaiki tanggul yang abrasi dan longsor ini, karena sangat berbahaya dan mengancam warga di dua desa ini,” pinta Basuki.
Sementara curah hujan di wilayah sepanjang sungai Citanduy yakni di Tasikmalaya, Ciamis dan Banjar Patroman saat ini sedang tinggi sehingga debit air mengalami kenaikan yang cukup signifikan.
Debit Sungai Citanduy yang jadi perbatasan antar Provinsi Jawa Barat dengan Provinsi Jawa Tengah ini juga semakin naik seiring beberapa anak sungai juga mengalami kenaikan volume air akibat intensitas hujan yang tinggi. (dry)