dejabar.id, Subang – Memasuki hari terakhir pelatihan Basic Safety Training (BST) Kapal Layar Motor (KLM) bagi warga terdampak Pelabuhan Patimban, Para peserta pelatihan/Diklat sebanyak 249 orang mengikuti berbagai simulasi tentang tata cara penanggulangan kebakaran kapal dan penyelamatan diri saat terjadi kebakaran di kapal.
“Hari terakhir pelatihan BST KLM, para peserta diklat dilatih tentang abandon ship atau tata cara meninggalkan kapal dengan cara menyelamatan diri (survival),” kata Nono Margono salah seorang instruktur dari Lanal Cirebon, Sabtu pagi (24/8/2019).
Menurut Nono, praktek simulasi dimulai dengan pemberian materi dan praktek kepada para peserta di antaranya tentang tata cara penanggulangan kebakaran kapal
“Disini kita ajarkan cara memadamkan api dan dan melipat selang air setelah memadamkan api usai terjadi kebakaran,” katanya.
Tidak hanya terkait materi dan praktek memadamkan api saat terjadi kebakaran, tapi juga ada praktek cara menyelamatkan diri dari kapal saat terjadi kebakaran kapal.
“Para peserta juga kita ajarkan praktek langsung cara melompat dan menyelamatkan diri dari kapal saat terjadi kebakaran,” ungkapnya.
Nono Margono juga mengatakan, secara spesifik penyelenggaran kegiatan tersebut ialah dalam rangka mendukung keselamatan pelayaran serta memberdayakan peran masyarakat pesisir Pantai Patimban seiring dengan dibangunnya Pelabuhan Internasional Patimban.
Di samping itu diklat juga diharapkan agar para peserta kegiatan mendapatkan pendidikan dasar tentang keselamatan pelayaran sehingga dapat mengurangi resiko-resiko yang tidak dinginkan dalam pelaksanaan kegiatan di Iaut.
“Pendidikan dasar yang dimaksud ialah bagaimana melakukan pertolongan pertama dalam menangani kecelakaan ataupun musibah dalam pelayaran. Tentu ini merupakan langkah awal agar kita semua memahami begitu pentingnya keselamatan pelayaran,” ucapnya.
Ia pun berharap, seluruh peserta setelah mendapatkan pengetahuan dan pemahaman dalam kegiatan diklat, memiliki kualifikasi dasar yang dapat digunakan dalam menunjang aktivitas pelayaran.
“Mudah-mudah ilmu yang didapat selama pelatihan 3 hari ini bisa bermanfaat dan dapat di implementasikan saat terjadi kebakaran,” harapnya. (Ahy)
Leave a Reply