DEJABAR.ID, PANGANDARAN – Fasilitas kendaraan dinas dari Pemerintah yang diberikan ke sejumlah pejabat tak jarang disalahgunakan oleh para oknum.
Salah satunya pada kendaraan dinas berupa mobil Isuzu Panther bernomor polisi merah B 1197 TQN yang diganti hitam dengan nomor polisi D 1049 TN. Hal tersebut diketahui ketika kendaraan dilakukan pemeriksaan oleh petugas Kepolisian saat melaksanakan Operasi Gabungan Terpadu Tertib Kendaraan dalam rangka intensifikasi pemungutan pajak di wilayah kerja Samsat Pangandaran di jalan raya sambong. Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Selasa (23/07/2019).
Dari pantauan reporter dejabar.id, Semula kendaraan tersebut menggunakan plat warna hitam seperti layaknya kendaraan pribadi. Ketika polisi meminta pengendara menunjukkan surat-surat kendaraan seperti STNK sopir tidak bisa menunjukannya. Bahkan masa berlaku Surat Izin Mengemudi (SIM) sopir yang bernama Hendra pun sudah habis. Karena tidak bisa menunjukan STNK sebagai kelengkapan kendaraan tersebut akhirnya polisi melakukan penahanan kendaraan sebagai barang bukti.
Yang lebih parah, ketika dilakukan pengecekan nomor polisi D 1049 TN di operator Samsat, nomor polisi tersebut muncul dengan jenis kendaraan Suzuki/ST 150 Futura atas nama Ni Kadek Wardani.
Hendra sopir mobil dinas yang memakai nomor polisi palsu itu mengaku tidak tahu menahu soal nomor polisi palsu atau tidak.
“Saya tidak tahu apa-apa karena saya hanya sopir luar, soal plat nomer milik mobil Futura juga saya tidak tahu, karena kata kantor suruh bawa ya saya bawa dan kantor juga hanya ngasihkan mobil saja tanpa STNK,”ujarnya kepada dejabar.id, Selasa (23/07/2019).
Hendra mengaku, dirinya habis mengantarkan barang-barang milik salah satu pejabat di BNN Cawang berpangkat Kombes itu ke Parigi.
“Saya hanya di suruh mengantarkan barang ke parigi, dan pesan beliau kalau ada apa-apa dijalan saya di suruh telefon ibu Kombes,” akunya.
Dari kejadian tersebut, jelas Mobil Dinas bernomor polisi merah B 1197 TQN itu sudah menyalahi aturan karena memakai plat nomor D 1049 TN yang merupakan milik orang lain. Namun karena yang menelepon berpangkat Kombes akhirnya mobil dinas yang sakti itu lolos.(dry)